REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seperti kacang yang tak lupa kulitnya, kata-kata itu sangat pas ditujukan kepada gelandang Chelsea Michael Essien.
Setelah meraih sukses menjajaki karir sebagai pesepak bola dunia, pemain berusia 31 tahun tersebut tidak melupakan negara asalnya yakni Ghana.
Essien tercatat sebagai pemain Afrika termahal dalam sejarah ketika menandatangani kontrak dengan Chelsea senilai 24,4 juta poundsterling.
Kesuksesan tersebut membuat pemain yang memiliki julukan The Bison itu hidup serba berkecukupan dengan uang yang melimpah.
Akan tetapi, Essien tidak mengikuti gaya hidup mewah dan menghamburkan uangnya. Dia justru memilih untuk mendonasikan sepertiga gaji yang didapatkan untuk membantu anak-anak kurang beruntung di Ghana.
Essien menghabiskan masa kecilnya dengan tidak mudah, dia juga pernah merasakan ketidakberuntungan pada saat itu. Dengan donasi itu, mantan pemain Lyon tersebut menginginkan adanya sebuah perbaikan kondisi kehidupan anak-anak di Ghana agar menjadi lebih baik.
"Saya ingin memberikan masa depan yang lebih baik bagi mereka dan berusaha mewujudkan cita-cita mereka dan juga memberikan inspirasi bagi kaum muda untuk saling memberi serta membantu antarsesama," ujar Essien dilansir Ventures Africa.com.
Untuk memudahkan penyaluran donasi tersebut, Essien membangun sebuah badan amal yang diberi nama Michael Essien Foundation. Melalui badan amal tersebut, dia telah membangun berbagai fasilitas di distrik Awutu Bawjise, Ghana, yang merupakan wilayah tertinggal.
Essien membangun fasilitas air bersih, toilet, serta membangun perpustakaan dan sekolah agar anak-anak di Ghana bisa belajar membaca dan menulis dengan baik. Tak hanya itu, pemain yang dipinjamkan ke Real Madrid pada musim lalu tersebut juga membangun klinik kesehatan dan memberikan keterampilan kepada kaum wanita.
Kegiatan amal yang dilakukan oleh Essien tersebut sangat diapresiasi oleh pesepak bola legendaris Afrika, George Weah. Menurut Weah, Essien bisa dijadikan contoh bagi pesepak bola Afrika lainnya untuk menumbuhkan sisi kemanusiaan dan tidak lupa dengan negara asalnya.
Dia berharap kegitan yang dilakukan oleh Essien dapat berkelanjutan dan memberikan kehidupan layak di Afrika mulai dari tingkat lokal.