REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menlu Iran Muhammad Javad Zarif akan berkunjung ke sekutu Teheran, Damaskus dalam beberapa hari ke depan. Kunjungan ini berlangsung di tengah persiapan konferensi perdamaian Suriah.
Ahad (12/1), Zarif berada di Lebanon yang bertetangga dengan Suriah yang dilanda perang. Ia mengatakan, negaranya tidak mencari undangan untuk semua biaya ke konferensi perdamaian tentang Suriah yang akan diselenggarakan di Swiss pada 22 Januari.
Ia mengunjungi Lebanon sebagai bagian dari lawatan regional yang juga akan membawanya ke Irak, Yordania dan Suriah.
"Jika kita menerima undangan tanpa prasyarat, kami akan berpartisipasi dalam konferensi perdamaian "Jenewa II", tetapi kami tidak akan melakukan dalam rangka menerima undangan," kata Zarif di Beirut.
Pekan lalu Sekjen PBB Ban Ki-moon mengirim undangan ke-30 negara untuk menghadiri konferensi. Tetapi tidak termasuk Iran, pendukung utama regional rezim Suriah Presiden Bashar al-Assad.
Menlu AS John Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavrov akan bertemu, Senin (13/1) dalam upaya menentukan peran Iran dalam mengakhiri konflik hampir tiga tahun itu.
Zarif juga mengatakan Iran akan menyambut setiap pertemuan resmi dengan Arab Saudi yang mendukung penentang Bashar dalam perang saudara di Suriah itu.
"Kami mencoba untuk memiliki hubungan persaudaraan dengan negara ini... karena kami percaya bahwa jika hubungan kita kuat, itu akan memiliki dampak positif pada stabilitas, keamanan dan perdamaian di seluruh wilayah."
Ia juga menyambut baik upaya Lebanon untuk menghentikan teroris utama yang bertanggung jawab atas serangan bom di luar Kedutaan Besar Iran di Beirut yang menewaskan 25 orang pada 19 November.