REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- LSM Asia Works Leadership Program 117 (AWLP 117) menilai bahwa masyarakat bisa ikut mencegah banjir dengan mengelola sampah dengan baik.
"Masyarakat harus menyadari pentingnya pelestarian lingkungan melalui pemanfaatan sampah, karena hal tersebut bisa mencegah banjir," kata Ketua AWLP 117, Andik Okta Malani, melalui siaran pers di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan, sampah yang tidak dikelola dengan baik dan bahkan dibuang sembarangan bisa mengakibatkan penimbunan dan akhirnya mengakibatkan banjir.
"Karena itu, masyarakat mulai dari usia dini harus disosialisasikan mengenai pentingnya pengelolaan sampah," katanya.
Karena itu, tambah dia, pihaknya telah memberikanpendidikan pelestarian lingkungan hidup kepada 245 siswa dan sepuluh guru MI Tarbiyatul Fallah Yayasan Pendidikan Islam An-Nur, Tapos, Depo melaluikegiatan bakti sosial WOWDay bertema "Hijau Sekolahku, Bermanfaat Sampahku, Sejahtera Hidupku".
"Melalui pendidikan pelestarian lingkungan hidup, diharapkan kesadaran masyarakat sejak usia dini bisa terbentuk.Kemampuan anak-anak pun terbentuk untuk terus belajar serta melihat kesempatan dan kemungkinan lain yang dapat dikembangkan dalam kehidupannya," katanya.
Kegiatan ini juga meliputi pelatihan memperbaiki toilet, bangku, meja, ruangan kelas, dan membuat perpustakaan sekolah bagi sekolah.
"Usia sekolah dasar masa yang paling penting dalam hidupnya. Pada usia inilah karakter dan kebiasaan-kebiasaan baik masih mudah diajarkan dan dibiasakan," katanya.
Dengan timbulnya kesadaran masyarakat, kata dia, diharapkan bisa meminimalisir bencana banjir yang kerap terjadi di ibukota dan wilayah sekitarnya.
AWLP 117 sendiri terdiri dari 19 orang berbeda suku, ras, dan agama, yang memiliki visi sama: menjadi berkat untuk semua demi menciptakan kemandirian dan kesejahteraan.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir mulai menggenangi berbagai wilayah di ibukota dan sekitarnya sejak Minggu (12/1).
BNPB juga melaporkan sekitar14.069 rumah terendam banjir di Bekasi.