REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Turnamen tenis Australia Open selalu jatuh di saat musim panas. Pada pekan saat pertandingan berlangsung tahun ini, suhu kota Melbourne sebagai tuan rumah rata-rata berkisar 40 derajat celcius.
Cuaca di hari kedua, Selasa (14/01), turnamen tenis tingkat dunia Australia Open diperkirakan akan mencapai 42 derajat.
Sejumlah petenis yang akan berlaga menyatakan kalau mereka sudah melakukan sejumlah persiapan untuk bisa tetap tampil maksimal saat bermain dengan cuaca panas.
Para pengunjung yang datang untuk menyaksikan dan memberikan dukungan bagi petenis jagoannya pun harus bersiap-siap menonton di bawah terik sinar matahari dengan hawa yang panas.
Para pengunjung terlihat bersantai di bawah payung-payung agar melindungi diri dari terik matahari.
Sepertinya para pengunjung tidak tertarik untuk duduk-duduk di meja yang langung terkena sinar matahari.
Topi menjadi aksesoris yang wajib dipakai saat menonton turnamen tenis.
Sejumlah juru kamera televisi menggunakan payung untuk melindungi diri dari sinar matahari.
Lorgan, 6 tahun and Tom, 5 tahun, menikmati kipas pendingin yang memang tersedia di sejumlah titik di stadion.
Bola tenis berukuran besar dengan harga mencapai 350 ribu rupiah ini menjadi souvenir Australia Open yang paling laku, menurut Robert yang berjualan barang-barang Australia Open.
Tahukah Anda kalau pihak penyelenggara Australian Open menyediakan "Player Beauty Bar", sejenis salon bagi para pemain? Mereka bisa potong rambut, mewarnai rambut, dan segala jenis perawatan rambut. Tak heran bukan kalau sejumlah pemain tampak cantik saat bermain.
Saat Li Na bermain di putaran pertama, sejumlah pendukung tetap memadati stadion untuk menyaksikan aksinya.
Selama dua minggu mulai Senin (13/01/2013), ratusan petenis dari 47 negara berlaga dalam turnamen Australia Open. Jumlah pendukung bisa mencapai ratusan ribu orang dengan 700 wartawan yang meliput pertandingan berkelas dunia ini.