Selasa 14 Jan 2014 20:23 WIB

Tahun Ini, Pemprov Bangun Kolam Renang Monumental

Rep: Arie/ Red: Djibril Muhammad
Kembang api menyala menandai dibukanya Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau di Stadion Utama Riau, Pekanbaru, Riau, Selasa (11/9).
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Kembang api menyala menandai dibukanya Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau di Stadion Utama Riau, Pekanbaru, Riau, Selasa (11/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Agar bisa digunakan pada pelaksanaan PON 2016 di Jabar, Pemprov Jabar tahun ini akan membangun dua venue monumental.

Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Jabar, Yudha M saputra, Pemprov Jabar akan membangun kolam renang dan gedung bulutangkis monumental.

"Sesuai dengan permohonan beliau (gubernur), kalau hasil PON itu harus ada bekas. Kami sayang kalau tidak membangun apa apa dari momentum yang besar itu," ujar Yudha kepada wartawan, Selasa (14/1).

Menurut Yudha, PON harus banyak menghasilkan gedung yang monumental di antaranya gedung bulutangkis baru, yang monumental. Sehingga event bertaraf internasional bisa dilakukan di Jabar.

Selain itu, kata dia, ada cabang olahraga renang. Pemprov Jabar, memiliki lahan di Arcamanik untuk lokasi kolam renang tersebut. Untuk pertandingan renang, Jabar harus punya kolam yang besar dan memadai. Sehingga, bisa jadi kawasan terpadu.

"Dua itu (bulu tangkis dan kolam renang) nampaknya yang sangat monumental yang akan kami bangun di tahun ini. Baru tahap perencanaan," katanya.

Menurut Yudha, anggaran untuk kolam renang yang monumental, bisa di atas Rp 250 juta. Sedangkan untuk Bulutangkis, anggarannya bisa di atas seratus juta dengan kapasitas penonton minimal 4 ribu orang.

"Untuk persiapan PON nanti, ada yang pembangunan baru, renovasi, dan MoU dengan pihak pemerintah kabupaten kota maupun swasta," katanya.

Untuk membangun kolam renang tersebut, Yudha mengaku sudah berkoordinasi dengan KONI. Selain kolam renang, di Arcamanik-Kota Bandung,  di kawasan olah raga tersebut sudah di bangun 6 vanue baru beserta tribun-tribunnya.

"Nanti, Pembangunan 2014 ini ada untuk pembangunan cabang bela diri, di Arcamanik juga," katanya.

Yudha mengatakan, tahun ini dana APBD yang dialokasikan ke Dispora, nilainya tidak terlalu besar. Untuk pembangunan gedung bela diri dialokasikan sekitar Rp 79 miliar. Sebab harus dibangun power house, mecanical electic, dan penggalian air artesis, pembangunan gedung baru.

"Kalau dipresentasikan, di luar gedung yang sudah jadi persiapan penyelenggaraan PON sudah 80 persen untuk pembangunan vanuenya," katanya.

Dikatakan Yudha, Provinsi Jabar tak usah takut menjadi tuan rumah penyelenggara PON. Namun, Jabar harus membuat sesuatu yang monumental, agar menjadi sejarah. Untuk pembangunan venue PON, Dispora telah diminta oleh gubernur untuk segera menyerahkan proposal ke pemerintah pusat.

"Kalau bisa, kami akan menyerahkan bulan ini. Sebab nanti Pusat baru bisa mengolah anggaran bulan Februari," katanya. 

Proposalnya, kata dia, ditujukan ke kementerian pemuda olah raga, kementrian keuangan, Bapenas, dan DPR Komisi X. Saat ini, proposalnya belum diserahkan karena masih dibuat.

"Target bulan ini proposal sudah didaftarkan ke semua kementrian itu. Kan deadlinenya 15 hari dari Pak Gubernur untuk penyiapan proposal dan penetapan vanue," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement