Rabu 15 Jan 2014 11:42 WIB

Lazio ke Delapan Besar Coppa Italia

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Fernan Rahadi
Coppa Italia
Foto: sportlive.it
Coppa Italia

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA — Brayan Perea menjadi bintang kemenangan Lazio. Dua golnya pada menit ke-25 dan 90 membuat Lazio mengatasi Parma dengan skor 2-1 di Olimpico, Rabu (15/1) dini hari WIB. Gol balasan tim tamu dicetak Jinathan Biabiany pada menit ke-43. Hal itu membuat Biancocelesti lolos ke babak perempat final Coppa Italia.

 

Brayan Perea sangat senang dengan penampilan yang ditunjukkannya. Dia mengucapkan rasa terima kasih kepada rekan-rekannya yang membantu proses terjadinya gol. “Kalau kami di sini, berarti kami memiliki kualitas. Kami harus terus seperti ini,” kata pemain timnas Kolombia U-20 itu kepada La Lazio Siamo Noi.

 

Perea mengaku duetnya bersama Felipe Anderson sudah kompak. Anderson diposisikan sebagai penyerang lubang. Terjalinnya rasa saling pengertian membuatnya bisa tampil bebas membuat pergerakan di lini belakang lawan.

 

Dia bahkan merasa kualitas Anderson yang membuatnya bisa mencetak dua gol yang menentukan itu. “Dia adalah pemain hebat. Saya dedikasikan kemenangan ini kepada Tuhan dan kepada semua suporter yang percaya pada kami.”

 

Catatan manis Lazio membuat pelatih Edy Reja mengemas dua kemenangan dan sekali seri sejak mengambil alih posisi Vladimit Perkovic pada akhir tahun lalu. Reja memuji penampilan anak asuhnya yang pantang menyerah. Dia mengungkapkan, dari 11 pemain yang diturunkannya, semuanya dipertimbangkan yang memiliki fisik lebih bugar. Dengan begitu, mereka bisa menunjukkan semangat untuk meraih hasil lebih baik.

 

Menurut dia, timnya secara keseluruhan bermain baik. Sikap dan karakter pemain yang ingin terus berjuang hingga menit akhir dan mampu melesakkan gol menjadi bukti kehebatan Lazio. “Dari titik pendangan psikologis, kemenangan ini berarti banyak. Malam ini saya harap percaya dengan kemampuan mereka,” kata Reja.

 

Juru taktik berusia 68 tahun itu menyoroti kinerja lini pertahanan. Berdasarkan evaluasinya, masih ada beberapa kelemahan yang harus ditutupi. Dia tidak ingin Lazio mudah kebobolan oleh serangan lawan. “Ada beberapa masalah di belakang, dan kami harus menemukan kembali kondisi terbaik.”

 

Pelatih Roberto Donadoni merasa Gialloblu tidak pantas kalah. Melihat permainan Parma, ia mempertanyakan anak asuhnya yang kurang tajam di depan gawang lawan. Alhasil, mereka hanya bisa mencetak satu gol. Tersingkir dengan cara seperti itu dianggapnya sangat menyakitkan.

 

Dia percaya, timnya layak mendapat kemenangan. “Kami punya banyak kesempatan dan punya pertandingan di tangan,” ujar mantan pelatih Gli Azzurri itu. “Adalah sebuah penyesalan tidak membawa hasil akhir ke rumah.”

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement