Rabu 15 Jan 2014 23:29 WIB

SBY: Jauhkan Ajaran Islam yang Sesat dan Menyesatkan

Rep: Esthi Maharani/ Red: Karta Raharja Ucu
 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan sambutan dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW bersama Majelis Rasululah SAW di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (14/1). (Republika/Agung Supriyanto)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan sambutan dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW bersama Majelis Rasululah SAW di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (14/1). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh umat Muslim Indonesia menanamkan ajaran Islam yang sesungguhnya. Yakni Islam yang penuh kedamaian.

“Jauhkan Islam yang menyimpan, sesat, dan menyesatkan," kata Presiden SBY dalam puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Negara, Rabu (15/1) malam.

Ia juga meminta sesama Muslim bisa saling mencegah saudaranya melakukan tindakan radikal, terorisme, dan pemahaman jihad yang tidak pada tempatnya. Apalagi, jika hal tersebut mengatasnamakan Islam.

“Cegah potensi konflik antar pemahaman yang berbeda. Cegah pula provokasi yang bisa meruntuhkan kita,” katanya.

Presiden juga meminta agar direnungkan kembali nilai keutamaan Rasulullah SAW. Sebab, Nabi Muhammad SAW adalah teladan dan sumber inspirasi dalam tatanan berbangsa dan bernegara dengan dilandasi moral dan etika yang mulia.

“Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momentum tepat untuk menambah kecintaan kita kepada Rasulullah. Lebih dari 14 abad lalu, Rasul telah memberikan teladan kepada kita untuk menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada Allah serta berakhlak mulia,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement