Kamis 16 Jan 2014 22:06 WIB

Meneladani Cara Berdagang Rasulullah

Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: smileyandwest.ning.com
Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Amri Amrullah

Malam itu, Selasa (14/1), Menteri Perdagangan dan Perindustrian (Mendag) Gita Wirjawan menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di sebuah masjid dekat Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta.

Dalam sambutannya, Gita mengajak para pedagang Pasar Induk Kramat Jati untuk mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW dalam berdagang.

“Sebagai pedagang, Rasulullah SAW sangat amanah, jujur, profesional, namun gigih dan memiliki wirausaha yang tinggi dalam menjalankan kegiatan usahanya,” kata Gita di Masjid al-Awwabin, Kramat Jati.

Menurut sang menteri, untuk meneladani cara berdagang Rasulullah dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, para pedagang diminta bisa tertib mutu dalam memenuhi standar yang dipersyaratkan.

Sebab, kata dia, sering kali pedagang menjual dagangan yang tidak sesuai dengan keinginan konsumen. “Di sini, pedagang harus bertanggung jawab untuk menjual buah, barang, dan jasa yang sesuai dengan harapan masyarakat luas.”

Hal lainnya, kata Gita, para pedagang harus melakukan tertib ukur dan timbangan. Ia pun menyitir surah al-A'raf ayat 85 di dalam Alquran. “Ini penting sekali untuk menyempurnakan takaran dan timbangan. Dalam Islam, hal ini sudah diatur,” ujarnya.

Lalu, secara etika bisnis, para pedagang juga harus dapat membangun kepercayaan dan kelanggengan usahanya. Caranya dengan mengikuti aturan yang tidak menipu antarpedagang maupun konsumen.

Tertib usaha ini, di antaranya, tidak menahan atau menimbun ketika terjadi kelangkaan barang dengan tujuan untuk mencari keuntungan. “Ini rekayasa pedagang dengan cara yang tidak terpuji,” kata Gita.

Pesan lain yang disampaikan kandidat calon presiden Konvensi Partai Demokrat ini adalah menumbuhkan kesadaran untuk menjadi konsumen Indonesia yang cerdas. Ia mengatakan, konsumen itu memiliki tanggung jawab sosial untuk mencintai produk dalam negeri.

Untuk itu, Gita selalu mengajak konsumen agar mencintai produk lokal dan membeli semua produk dalam negeri. Dengan membeli produk lokal, kata dia, secara langsung akan mendukung perekonomian produsen lokal.

“Dengan konsumsi dan terus memproduksi produk di dalam negeri, kita bisa menaikkan dan meningkatkan daya saing nasional,” kata Gita.

Gita yakin, dengan mencintai dan membeli produk lokal tersebut akan dapat mendorong pula terwujud perekonomian Indonesia menjadi lebih baik.

Saat ini, kata dia, Indonesia telah masuk ke dalam 15 besar perekonomian terbaik di dunia. Ia yakin dalam 20 tahun ke depan, ekonomi Indonesia akan mampu menembus tujuh besar dunia.

Seusai memberikan sambutan, Gita kemudian memberikan dukungan renovasi masjid dengan menandatangani batu prasasti renovasi Masjid al-Awwabin.

Peringatan Maulid Nabi SAW itu juga dihadiri para alim ulama, Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, dan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Komaruddin Hidayat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement