REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Sejumlah ekstrimis Yahudi yang menjadi tersangka pembakaran sebuah masjid di Desa Deir Istiya Ramallah, Tepi Barat, diringkus keamanan Palestina, Kamis (16/1).
Mereka ditangkap karena terbukti membakar dan mencoret-coret dinding masjid dengan kata-kata makian dan cacian.
Juru Bicara Kepolisian Tepi Barat, Luba Samri mengatakan, belasan ekstrimis Yahudi tersebut ditangkap di Distrik Qusra. Sayangnya, penangkapan mereka hanya berlangsung sebentar. Selanjutnya, mereka kembali dibebaskan setelah pihak keamanan Palestina melangsungkan perundingan dengan Militer Israel.
"Aksi mereka dilatarbelakangi semangat nasionalisme," tutur Luba seperti dilansir dari Aljazeera.net, Kamis (16/1).
Pembebasan disayangkan banyak pihak. Sebab, para ekstrimis Yahudi tersebut kerap menteror properti milik warga Palestina. Tidak hanya menodai tempat ibadah dan merusak fasilitas umum, ekstrimis Yahudi juga sering meresahkan warga Palestina di Desa Deir Istiya yang dekat dengan pemukiman Yahudi.
Ekstrimis Yahudi tersebut mencoret-coret dinding dan pagar masjid dengan gambar Bintang David dan kata makian, seperti 'Hengkang dari sini warga Arab!' dan 'Darah dibayar darah, Qusra'.
Aksi itu bukan kali pertama terjadi. Sehari sebelumnya, mereka bahkan tertangkap tangan sedang membakar pintu dan karpet masjid. Beruntung api bisa segera dipadamkan.