REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Petugas Linmas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Kamis (16/1) menemukan jarum suntik yang terselip di sebuah pohon di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Surabaya.
Kapolsek Wonokromo, Kota Surabaya Kompol Rohman Semaradana Elhaj mengatakan, jarum suntik itu ditemukan di KBS, Kamis (16/1) sekitar pukul 10.00 WIB. Jarum suntik itu lalu diamankan dan dilaporkan ke pihak kepolisian.
Berdasar keterangan dokter hewan KBS, kata Roman, alat suntik itu ternyata milik KBS. Jarum suntik itu memiliki jenis blow yang dibelakangnya ada semacam serabut tersebut biasa digunakan di KBS untuk suntik vitamin, obat maupun bius pada binatang yang sulit dipegang. “Jarum suntik tersebut digunakan dengan cara ditiup dan jarum itu melesat menancap pada hewan,” katanya, Jumat (17/1).
Disinggung mengenai kemungkinan mengapa jarum suntik itu bisa ada di pohon, Roman menjawab jarum suntik itu tertinggal setelah dilepas dari binatang oleh penjaga (keeper). “Karena kalau alat jarum suntik itu terlepas maka akan dititipkan ke keeper yang merawat satwa itu, kemudian diambil dan diserahkan ke bagian medis. Namun keeper binatang itu mungkin lupa mengembalikan jarum suntik itu ke medis dan terselip di pohon sampai ditemukan petugas linmas,” ujarnya.
Meski demikian, Rohman memastikan bahwa temuan jarum suntik itu akan dilaporkan dan dikoordinasikan dengan penyidik Polrestabes Surabaya.
Sementara itu pengelola KBS yaitu Pemkot Surabaya telah memasang 22 kamera pengawas (CCTV) untuk mengantisipasi KBS dapar kembali mengalami hal-hal negatif atau kejadian yang tidak diinginkan. “Namun rencananya akan dipasang 52 CCTV,” ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surabaya Mohammad Fikser.
Untuk pemasangan CCTV kali ini, Pemkot Surabaya menggandeng pihak lain seperti Komunikasi dan Informatika (Kominfo). CCTV yang dipiliih kali ini diklaim memiliki kualitas bagus (HD) yang mempunyai kemampuan untuk melihat di kegelapan dengan sudut pandang yang lebar.
Selain itu, CCTV yang dipiluh memiliki kemampuan tahan dalam lingkungan luar atau alam terbuka yang aman bagi satwa dan manusia, mampu merekam dalam waktu lama, hingga komunikasi menggunakan radio. “Prioritasnya akan kami pasang 47 CCTV,” ujarnya.