Sabtu 18 Jan 2014 07:05 WIB

Polisi Kaji Pembekalan Senjata Api Bagi Satpam

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Dewi Mardiani
 Lokasi penembakan dua satpam kampus oleh orang tidak dikenal di Depan Mesjid Al-Hurriyah Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jabar, Jumat (25/5).
Foto: (Jafkhairi/Antara)
Lokasi penembakan dua satpam kampus oleh orang tidak dikenal di Depan Mesjid Al-Hurriyah Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jabar, Jumat (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Daerah Metro Jaya akan mengkaji pembekalan senjata api bagi satpam di Jakarta dan sekitarnya. Masalahnya, tingkat kualitas kejahatan meningkat.

Pelaku tidak segan untuk melukai satpam yang menjaga keamanan di suatu tempat. Kapolda Metro Jaya, Irjen Putut Eko Bayuseno mengatakan, pembekalan senjata api untuk seseorang butuh proses yang lama. Seleksi akan dilakukan dengan ketat untuk mendapatkan legalitas pemegang senjata api.

''Makanya kita evaluasi untuk satpam pegang senjata api,'' katanya, kemarin. Menurut Putut, senjata api bukan barang sembarangan yang siapa saja bisa memegangnya. Memegang dan menguasai senjata api butuh keahlian dan keterampilan tertentu seperti mumpuni dalam menembak.

Perhatian dalam menembak ini yang akan dikaji pihak kepolisian. Hingga kini satpam hanya dibekali tongkat pelindung dari polisi untuk membekuk pelaku kejahatan di tempatnya menjaga. ''Kita juga beri pelatihan ketangkasan untuk menggunakan tongkat dan borgol, serta bela diri,'' kata Putut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement