REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Peringatan BMKG akan terjadinya pasang air sungai Musi mulai terbukti. Sejak Jumat malam (17/1) sungai yang membelah kota Palembang tersebut mulai pasanga, air sungai mulai meninggi mengakibatkan ratusan rumah warga di bantaran sungai mulai terendam air.
Air sungai sampai Sabtu (18/1) masih menggenangi rumah warga dengan ketinggian sekitar 30 cm. Air pasang sungai Musi diantaranya merendam rumah warga di Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu(SU) I, Palembang. Rumah warga yang terendam berada di RW 02, RT 05, RT 07, RT 08, RT 09 dan RT 10.
Menurut warga, kenaikan air mulai terlihat sejak pagi hari, perlahan dan sampai malam ketinggian air pasang sungai Musi mulai merendam rumah warga. Akibat banjir pasang tersebut aktivitas warga pun terganggu. Juga ada beberapa warga yang memilih mengungsi ke sebuah mushala.
Sementara itu Wali Kota Palembang Romi Herton telah menginstruksikan pendirian 51 posko di 51 titik lokasi banjir guna mengantisipasi penanganan banjir. Koordinator posko banjir langsung dipegang Kepala Dinas Kesehatan Anton Suwindro.
“Di setiap posko akan ada dokter dan tenaga medis yang stand by. Selain itu juga disiagakan ambulans dan obat-obatan yang cukup,” kata Anton.
Warga korban banjir pasang meminta pemerintah kota segera memberikan bantuan, karena diantara warga ada yang sudah sejak Kamis (16/1) rumahnya terendam air. Seperti menurut Andi, 41 tahun, sudah tidak hari tidak bisa bekerja sebagai buruh, selain karena rumahnya terendam juga jalan ikut terendam.
“Warga di sini memang sering terkena banjir bila musim hujan dan air pasang datang. Tapi kami di sini tetap mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah. Selain bantuan makanan juga bantuan kesehatan karena warga di sini sudah mulai terserang penyakit kulit, badan jadi gatal-gatal,” katanya.