REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Ban Ki-moon bersumpah PBB akan tetap bertahan di Afghanistan. Meski mendapat serangan bunuh diri dari kelompok Taliban yang menewaskan empat staf PBB.
Empat korban tesebut adalah bagian dari 13 orang asing dan delapan warga Afghanistan yang meninggal dalam serangan bunuh diri oleh penyerang Taliban yang meledakkan bom di sebuah rumah makan terkenal di Kabul.
Ban memberikan penghormatan kepada Basra Hassan, seorang warga negara Amerika Serikat asal Somalia, Nasrin Jamal asal Pakistan. Keduanya adalah ahli kesehatan yang bekerja untuk badan anak-anak PBB, Khanjar Wabel Abdallah asal Lebanon dan Vadim Nazarov asal Rusia.
"Ini peristiwa menyedihkan lainnya bagi PBB ketika rekan-rekan terhormat kami dibunuh oleh serangan teroris di Kabul," katanya di New York, Sabtu (18/1).
Sambil mengecam serangan teror ugal-ugalan itu, Ban mengatakan badan dunia tidak akan terhalang untuk berkarya di Afghanistan, yaitu dalam membantu pemerintah menyelenggarakan pemilu ketika pasukan internasional ditarik mundur.
"Pada saat PBB berduk acita bagi para korban atas serangan teroris ini, kami akan terus berkarya untuk perdamaian, stabilitas dan pembangunan di Afghanistan," kata Ban.
"Kami mendukung sepenuhnya transisi di Afghanistan menuju masa depan yang lebih baik dalam perdamaian, pembangunan dan keamanan," ia menambahkan.