REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Korban meninggal dalam serangan badai pertama pada tahun ini di Filipina naik menjadi 40 orang, kata petugas pada Minggu, sementara ramalan cuaca memperingatkan hujan lebih deras masih akan turun.
Badai "Linging" memorakporandakan wilayah selatan Mindanao, membuat 580 ribu penduduk terkena imbasnya dan 161.000 orang mengungsi.
Dewan Pengelolaan Penanggulangan dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional di Manila menaikkan jumlah korban meninggal, yaitu bertambah tiga orang jika dibandingkan dengan jumlah korban pada Jumat.
Biro Cuaca negara juga mengatakan hujan sedang dan deras diperkirakan akan tercurah di wilayah Mindanao.
Peringatan badai telah diumumkan di delapan provinsi di wilayah tersebut dengan perkiraan kecepatan angin 60 km/jam dalam waktu 36 jam ke depan.
"Badai dengan hujan deras dan petir diperkirakan akan menimpa wilayah Bohol, Siquijor dan belahan utara Mindanao dan daerah Caraga," kata biro tersebut.
Direktur Pertahanan Sipil setempat Liza Mazo mengatakan tanah longsor telah menutup jalan raya di Agustan sehingga memperlambat tanggap darurat.
Sekitar 20 badai rata-rata mengamuk di Filipina selama setahun dan banyak tempat di timur Mindanao yang baru saja pulih dari serangan badai Bopha yang menyebabkan 1.900 orang meninggal pada Desember 2012.
Badai yang akan membawa hujan deras dan petir itu juga diperkirakan bakal melanda wilayah tempat jutaan penduduk masih kehilangan rumah akibat sapuan topan Haiyan yang merusak pada November lalu.
Haiyan adalah salah satu bencana yang merusak di Filipina dan menyebabkan 8.000 orang meninggal serta hilang, dan menimbulkan sapuan gelombang menyerupai tsunami di pesisir.