Senin 20 Jan 2014 15:43 WIB

Meski Banjir, Sekolah Tetap Berlangsung

Rep: Andi Nur Aminah/ Red: Julkifli Marbun
Aktivitas warga di Jalan Abdullah Syafei yang tergenang banjir akibat meluapnya Kali Ciliwung di Kampung Melayu, Jakarta, Sabtu (18/1). (Republika/Prayogi)
Aktivitas warga di Jalan Abdullah Syafei yang tergenang banjir akibat meluapnya Kali Ciliwung di Kampung Melayu, Jakarta, Sabtu (18/1). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID,  KAMPUNG MELAYU -- Banjir yang melanda Jakarta telah memberikan dampak yang signifikan terhadap pendidikan di beberapa tempat.  Salah satunya di SMP Negeri 26 Jakarta, yang berlokasi Jl Kebon Pala I Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur.

 

Sekolah yang memiliki enam lantai ini, memang tidak terkena banjir yang cukup parah. Menurut Kepala SMP Negeri 26 Jakarta Timur, Tullah, sekolah yang memiliki 625 siswa ini memang tidak banjir. Namun karena berada di kawasan sekitar wilayah banjir, dampaknya pun cukup terasa. ‘’Yang paling terasa karena murid-murid yang sekolah di sini rumahnya kebanyakan juga terkena banjir yang cukup parah. Murid-murid kami banyak kehilangan peralatan sekolah baik itu, baju,sepatu dan alat-alat tulis,’’ ujar Tullah, Senin (20/1).

 

Selain murid-murid yang rumahnya terkena banjir, akses jalan menuju sekolah ini pun terputus. Meski demikian, aktivitas belajar mengajar dari para guru dan murid tetap berlangsung di sekolah ini. Tullah mengakui, cukup banyak murid yang belum datang ke sekolah. ‘’Kita lakukan proses belajar mengajar dengan murid yang seadanya,’’ ujarnya.

 

Dia mengatakan, para guru pun selalu hadir dan memberikan pelajaran kepada murid yang datang ke sekolah. Karena berada di wilayah yang dekat dengan daerah banjir, gedung sekolah ini pun memberikan kebijakan kepada para korban banjir untuk mengungsi di sekolah ini.

 

Sejumlah guru SMP Negeri 26 juga memberikan bantuan kepada para murid yang menjadi korban banjir. Ada yang memberikan peralatan sekolah mulai dari sepatu hingga baju, juga memberikan motivasi terhadap para murid yang terkena korban banjir. ‘’Ini memang musibah dari Allah, namun kita sebagi umatnya harus tetap sabar dan harus tetap semangat,’’ ujar seorang guru.

 

Tullah dan guru-guru lainnya mengungkapkan harapan mereka, semoga banjir segera surut. Tentu saja, agar proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik kembali.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement