REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Konferensi tahunan Tenaga Nuklir Asia (NPA) kelima yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Nuklir Dunia (WNA) dibuka di ibu kota Vietnam Hanoi pada Senin (21/1).
Dilansir siaran pers NPA, konferensi tiga hari itu menarik ratusan ahli dalam industri tenaga nuklir dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA), WNA, serta para pejabat pemerintah dari instansi-instansi dan perusahaan terkait program pengembangan tenaga nuklir di banyak negara regional yang dikelola negara.
Konferensi ini akan menyediakan forum untuk bertukar pengetahuan khusus dan pengalaman dalam mengembangkan proyek-proyek tenaga nuklir baru.
Tema konferensi NPA 2014 termasuk tantangan yang dihadapi pada era pascakrisis reaktor Fukushima Jepang, seperti antara lain solusi keamanan, penerimaan masyarakat terhadap energi nuklir, kerangka hukum, masalah keuangan, perizinan proyek, pengembangan sumber daya manusia dan aplikasi teknologi canggih.
Kantor berita Vietnam yang dikelola negara, VNA, mengutip Wakil Menteri Negara Sains dan Teknologi Le Dinh Tien mengatakan pada konferensi, bahwa Vietnam sedang mengejar kebijakan yang konsisten menggunakan energi nuklir untuk tujuan damai, menjamin keselamatan dan keamanan serta non-proliferasi nuklir.