REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak mencatat 1.161 rumah di empat kecamatan terendam air akibat meluapnya sejumlah sungai setelah diguyur hujan sejak dua hari terakhir di daerah itu.
"Semua warga yang rumahnya terendam banjir mengungsi karena ketinggian air antara 1,2 - 2,0 meter," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Rangkasbitung, Selasa (21/1).
Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya penyelamatan korban banjir karena permukaan Sungai Ciujung, Ciberang dan Cisimeut naik sehingga dikhawatirkan menimbulkan korban jiwa.
Saat ini, banjir yang melanda Kabupaten Lebak dilaporkan satu orang hanyut dan belum diketemukan jasadnya.
Pihaknya mendirikan beberapa posko bencana banjir dengan dilengkapi peralatan evakuasi, seperti perahu karet, pelampung, shelter, logistik, obat-obatan dan kendaraan operasional.
Selain itu juga membuka posko pengungsian, seperti di Rangkasbitung Gedung Juang dan Vihara. Mereka petugas relawan terdiri dari TNI, Polri, Tagana, Dinkes, PMI dan masyarakat.
"Kami memprediksikan jumlah rumah warga yang terendam banjir akan bertambah karena curah hujan masih berlangsung," katanya.