REPUBLIKA.CO.ID, PANCORAN -- Penyakit diare salah satu yang diwaspadai menyerang para pengungsi korban banjir.
Kepala Pusat Kesematan Masayarat (Puskesmas) Kecamatan Pancoran, Henti Helpita, mengatakan, untuk menghindari merebaknya diare dan beberapa penyakit lainnya, petugas kesehatan setiap pagi melakukan sweeping.
Sejak banjir dan didirikannya tenda-tenda pengungisan, petugas kesehatan selalu melakukan sweeping sebelum melakukan pelayanan kesehatan di kecamatan ataupun di gedung olahraga.
Sweeping tersebut, dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada warga yang mengalami sakit cukup parah. ‘’Kita sweeping, datangi mana yang sakit, kalau ada yang parah kita ambil,’’ ujar Henti, Kamis (23/1).
Langkah ini dilakukan sebelum petugas Puskesmas menjalankan tugasnya di posko-posko kesehatan yang ada di tempat pengungsian, di GOR atau di kantor kecamatan.
Dia berharap, langkah sweeping bisa mengurangi warga yang terkena penyakit cukup parah. Karena dengan mengetahui secara dini, terapi bisa dilakukan agar warga tersebut tidak sampai harus masuk rumah sakit.
Menurutnya, stok obat saat ini di Puskesmas Pancoran masih mencukupi. Semua formula obat-obatan nasional juga obat generik, menurutnya, tersedia di Puskesmas Pancoran. Obat-obatan tersebut di antaranya obat batuk, antipilek, antibiotik, antihipertensi, obat diabetes, antidiare, antitetainus, obat luka, dan sebagainya.
Khusus untuk diare, menurutnya, obatnya juga sudah tersedia di Puskesmas tersebut. Hanya saja, yang dikhawatirkan adalah jika ada warga yang terus-terusan buang air, bisa mengakibatkan dehidrasi sehingga harus mendapat cairan infus.
"Sampai saat ini memang belum ada penyakit yang harus dirujuk. Belum ada yang kondisinya buruk. Tapi kita waspadai itu, terutama diare,’’ ujarnya.