Jumat 24 Jan 2014 04:21 WIB

Bali Jadi Contoh Pelayanan TKI Formal

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Julkifli Marbun
Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang melebihi izin tinggal (overstayed) di Arab Saudi saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (10/11) malam.  (Antara//Lucky.R)
Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang melebihi izin tinggal (overstayed) di Arab Saudi saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (10/11) malam. (Antara//Lucky.R)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Bali menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang tidak mengirimkan TKI non formal atau pembantu rumah tangga ke luar negeri. Karena itu Bali dijadikan contoh secara nasional sebagai daerah yang berhasil memberikan pelayanan bagi TKI formal.

"Sesuai dengan kebijakan Gubernur Bali, kita hanya membolehkan orang Bali bekerja di luar negeri di sektor formal," kata Kepala BP3TKI, Wayan Pageh.

Kepada Republika di Denpasar, Kamis (23/1), Pageh mengatakan, dengan mengirimkan TKI bekerja di sektor formal, para TKI akan diketahui keberadaannya di luar negeri. Karena itu pula keberadaan mereka di luar negeri akan benar-benar terlindungi.

"Semua TKI asal Bali yang bekerja di luar negeri sudah terdata dan kita sewaktu-waktu bisa memberikan advokasi kepada mereka," kata Pageh.

Menurut Pageh, TKI formal berhak mendapat perlindungan dari perlindungan informasi, perlindungan kompetensi, perlindungan administrasi dan perlindungan hukum. Perlindungan informasi terang Pageh, hak untuk memperoleh penyuluhan, perlindungan kompetensi hak untuk memperoleh pelatihan. Sedangkan perlindungan administrasi merupakan perlindungan dalam pembuatan perjanjian atau kontrak kerja, pembuatan paspor dan pengurusan visa kerja. Sedangkan perlindungan hukum, hak mendapat pembelaan atau advokasi bila menghadapi masalah.

"Kalau TKI terlindungi, mereka juga bisa memperoleh upah yang pasti. Untuk pekerja Spa asal Bali, mereka minimal memperoleh gaji 1.000 dolar AS sebulan," kata Pageh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement