Jumat 24 Jan 2014 09:55 WIB

PBNU Ajak Umat Islam Shalat Gaib untuk Kiai Sahal

Rep: Indah Wulandari/ Red: Karta Raharja Ucu
KH Muhammad Achmad Sahal Mahfudz
Foto: Antara
KH Muhammad Achmad Sahal Mahfudz

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginstruksikan kepada seluruh umat Islam, khususnya Nahdliyin, membaca tahlil untuk Rais ‘Aam PBNU KH Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh, yang meninggal dunia, Jumat (24/1) pukul 01.05 WIB.

“Mari kita berikan penghormatan terakhir kepada Kiai Sahal dengan melaksanakan shalat ghaib,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Muhammad Sulthan Fatoni.

Kiai Sahal meninggal dunia di usia 76 tahun. “Di masjid An Nahdlah (Gedung PBNU) sendiri tahlil akan dilakukan selama 7 hari berturut-turut,” ucapnya.

Ketua Umum MUI itu lahir pada 17 Desember 1937. Rencananya almarhum akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Waliyullah Mbah Mutakkin, pagi ini sekitar pukul 09.00 WIB.

“Tepatnya di sebelah makam Kiai Abdullah Salam, paman Kiai Sahal yang sekaligus salah satu pembimbingnya hingga menjadi ulama besar seperti sekarang,” ujar Sulthan.

 

Hingga meninggalnya, Kiai Sahal masih menjabat sebagai pemimpin tertinggi (Rais ‘Aam) di PBNU, sejak yang pertama kali dijabatnya pada 1999. Kiai dengan konsentrasi penguasaan ilmu fiqih tersebut juga menduduki jabatan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak 2000 sampai sekarang.

Dalam beberapa pekan terakhir pengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda, Kajen Margoyoso, tersebut memang mengalami penurunan kondisi kesehatan yang mengharuskannya menjalani perawatan intensif di RS Kariadi, Semarang. Jumat pekan lalu kondisinya sempat membaik dan dokter mengizinkannya pulang, namun tiga hari setelahnya kembali labil, hingga Allah SWT memanggilnya.

 

“Allahumma firlahu warkhamhu wakfu anhu. Allahumma la takhrimna ajrahu wa la taftinna bakdahu wahfirlana walahu,” kata Sulthan mengakhiri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement