REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kabar kurang mengenakan datang menghinggapi Persib Bandung jelang laga panas dalam memperebutkan trofi Inter Island Cup 2014 kontra Arema Cronus. Kabar tersebut adalah ditundanya laga yang semula diagendakan akan digelar pada Sabtu (25/1) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. CEO PT Liga Indonesia (LI) Joko Driyono, Kamis (23/1) mengatakan bahwa ditundanya final tersebut adalah karena tidak keluarnya izin dari pihak keamanan karena partai tersebut berpotensi menimbulkan keributan.
Kabar ini sebenarnya sudah berhembus sejak sehari sebelumnya tetapi PT LI masih tetap pada keputusan sebelumnya yaitu akan menggelar laga tepat waktu dan di tempat yang sudah direncanakan. Pelatih Persib Djajang Nurjaman pun hingga Kamis sore tetap mengacu pada keputusan PT LI. Hanya saja kabar tak sedap ini ternyata benar-benar terjadi dan Djanur pun merasa kecewa dengan keputusan tersebut.
Djanur mengungkapkan bahwa pemberitahuan dari PT LI terkesan mendadak. Terlebih rombongan Persib sudah siap untuk bertolak ke Sidoarjo dan rencananya seluruh armada akan berangkat pada pukul Jumat (24/1) pagi tadi.
“Ya iyalah kita kecewa. Ini kan kabarnya datang mendadak. Coba kalau pemundurannya diberitahukan waktu Rabu atau Kamis pagi, manajemen tim kan tidak akan memepersiapkan keberangkatan buat ke Sidoarjo. Kalau tahu begini, kami sudah pulang dari tadi (Kamis) pagi sehingga punya lebih banyak waktu untuk beristirahat,” kata Djanur dilansir Simamaung.
Persib yang sudah kadung mempersiapkan keberangkatan ke Sidoarjo harus mengatur ulang rute perjalanan mereka. Dengan batalnya partai final dilaksanakan sesuai jadwal, maka Persib pun mengubah haluan perjalanan Jumat ini menjadi pulang ke Bandung. Pelatih berusia 55 tahun ini juga berharap hari ini seluruh pasukannya sudah bisa kembali pulang ke Kota Kembang dan beristirahat dari padatnya jadwal yang sudah dilalui beberapa hari terakhir.
“Ya masih belum tahu kapan kita akan pulang. Kan untuk memulangkan rombongan itu tidak mudah. Kami usahakan pulang besok (Jumat) karena buat apa kita diam di Solo juga hanya buang-buang waktu,” tambah Djanur.