REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Aryo PS Djojohadikusumo mengeluarkan enam perintah aksi 'Antisipasi Dampak Bencana Alam' untuk para kadernya. Perintah yang dikeluarkan sesuai dengan semangat perjuangan yang diusung Partai Gerindra, yakni mengurai yang kusut, membersihkan yang kotor, meluruskan yang bengkok, dan memastikan seluruh warga negara mendapatkan haknya.
"Melihat bencana alam yang terjadi hampir secara bersamaan di Indonesia, maka perlu saya keluarkan enam perintah Partai Gerindra untuk membantu saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air," kata Aryo, Jumat (24/1).
Perintah yang pertama adalah, mewajibkan seluruh pengurus partai, di tingkat pusat dan daerah, serta kader dan relawan untuk membantu korban bencana alam. Baik banjir, longsor maupun erupsi gunung berapi. "Ini dibutuhkan agar masyarakat tahu bahwa Partai Gerindra hadir dan selalu siap membantu kapanpun dan dimanapun," tambah Aryo.
Yang kedua, ia meminta agar korban dan kerusakan akibat bencana alam diinventarisasi. Pengurus, kader dan relawan juga diperintahkan untuk berkoordinasi dengan pemerintah, institusi negara dan komponen lainnya. "Kata kuncinya gotong royong," ujar Aryo.
Ketua Umum Tunas Indonesia Raya itu menyeru para pengurus dan kader untuk memperhatikan anak-anak dan kaum perempuan korban bencana alam. Khusus untuk anak-anak, Aryo meminta agar program revolusi putih (membagikan susu secara gratis) dilaksanakan. "Kesehatan dan stamina anak-anak serta balita harus terus dijaga agar bisa terus tumbuh," kata Aryo.
Keponakan dari Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto itu juga meminta kader, pengurus dan relawan untuk mengampanyekan Gerakan Sapu Bersih. Gerakan tersebut dilakukan serentak untuk melakukan kerja bakti demi menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika