REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengagendakan rapat terkait normalisasi kali Cisadane bersama Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) pada Senin (27/1). Ada enam kecamatan di wilayah Kota Tangerang akibat luapan air kali Cisadane.
Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah memaparkan pembahasan terkait normalisasi kali Cisadane harus segera dilakukan mengingat sudah merendam enam kecamatan di wilayahnya. Bahkan luapan air Cisadane juga merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Tangerang.
“Kami akan melakukan rapat bersama Kemen PU tentang proses normalisasi dari hulu hingga ke hilir. Kemarin kami sudah silaturahim ke wilayah pak Bupati (Ahmed Zaki Iskandar) di Tanjung Burung ada jalan setapak saja sudah hilang karena tergerus,” paparnya di Kantor Inspektorat Kota Tangerang, Sabtu (25/1).
Begitupula di wilayah Kota Tanegrang ada rumah warga yang terkena longsor karena tergerus air kali Cisadane. Pada beberapa waktu lalu, kondisi kali Cisadane mencapai 11,50 – 11,70 meter sehingga tinggal 30 centimeter pada status awas. Apalagi empat dari sepuluh Pintu Air 10 pada Bendungan Pasar Baru – Cisadane sudah rusak. Namun sudah ada koordinasi dengan pusat untuk melakukan perbaikan pintu tersebut.
Selain itu, pada beberapa bagian sungai sudah terdapat sedimentasi. Menurutnya, sekitar 13,8 kilometer kali Cisadane membentang di wilayah Kota Tangerang. Namun baru ada beberapa titik yang sudah dilakukan penturapan. Selebihnya ada beberapa wilayah yang belum dilakukan penturapan. Ia mengatakan untuk setiap dua kilometer penturapan butuh sekitar dua tahun.
“Intinya kami sama – sama mendoakan supaya masyarakat DKI dan masyarakat wilayah Jabodetabek bisa sama – sama mengatasi banjir,” tuturnya. Ia berharap ada sinergi lebih baik dengan masing – masing wilayah untuk menangani masalah banjir tersebut.