REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah seorang capres konvensi Demokrat, Dino Patti Djalal mengaku sangat senang ada nama-nama orang muda yang disebut-sebut akan tampil dalam bursa calon presiden. Salah satunya, yakni Joko Widodo atau Jokowi.

Ihwal Jokowi, dia pun menceritakan tentang sosok sang Gubernur DKI Jakarta itu. Menurutnya belum lama ini dia pernah berbicara empat mata dan rappat selama tiga jam penuh. Bicara dari hati ke hati.  " Yang jelas itu (Jokowi-red) bukan dianggap sebagai saingan. Saya sendiri berada di jalur yang lain yakni di Demokrat, "tegasnya saat bersilaturahmi ke kantor Republika di Jalan Warung Buncit, 37, Jakarta Selatan, Selasa (28/1).

Di mata mantan dubes AS ini, Jokowi adalah sosok yang reformis dan mesti dirangkul.Menurutnya misi besar adalah bagaimana menciptakan generasi politiklebih berbobot dan idealis dan lebih baik dari sebelumnya. Kenapa? Karena hasil pooling menunjukkan sikap masyarakat terhadap masih rendah. "Jadi ada masalah antara aspirasi dengan dengan yang dilihat dan diraskan masyarakt," katanya menegaskan.

Secara prosedural, pelaksaanan bagus, tapi kualitas politik menurun. "Karena itu, jangan sampai lubang besar ini menganga semakin besar."

Solusinya, kata dia, para parpol harus melakukan reformasi internal.Caranya bisa berbeda-beda. Yang jelas,mpenyakit orang yang masuk menjadi pejabat atau menjadi anggota caleg bukan untuk mengabdi, melainkan untuk kepentingan kepentingan pribadi atau kelompok untuk mendapatkan fasilitas. "Menjadi politisi atau caleg adalah pengabdian bukan menganggap sebagai pekarjaan."

Ikuti Whatsapp Channel Republika