REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sebuah kelompok militan jihad Mesir, Ajnad Misr, Jumat (31/1) mengeluarkan pernyataan pertamanya. Ajnad Misr yang berarti 'Tentara Mesir' tersebut mengklaim bertanggung jawab atas perencanaan bom jalanan dan penyerangan aparat keamanan dan kantor-kantor kepolisian.
Dalam suatu pernyataan yang dimuat di website mereka pada Jum’at, Ajnad Misr menyatakan akan memerangi organ-organ rezim kriminal. Ajnad Misr menilai organ-organ tersebut telah digunakan untuk menghina rakyat dan mencegah mereka melaksanakan kewajiban agama.
Dalam website itu, Ajnad Misr pun menyatakan bahwa mereka telah memasang dan mengaktifkan dua alat peledak di jalan raya utama di pinggiran kota Kairo pada Jum’at.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Hani Abdel Latif, menyatakan ledakan itu mengenai sebuah kendaraan yang membawa polisi anti huru-hara. Ledakan melukai seorang pejabat.
Kelompok militant Anshor Baitul Maqdis sebelumnya mengonfirmasi Ajnad Misr bertanggung jawab terhadap serangan bom pada 24 Januari yang menargetkan kantor polisi di Talbiya, Kairo. Serangan, menurut polisi, tidak menimbulkan korban.