REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk kesekiankalinya, Yayasan Rancage memberikan anugerah penghargaan kepada para penulisdi Tanah Air. Menurut pengurus yayasan, Hawe Setiawan, anugerah tahun ini merupakan yang ke 26 kalinya.
Untuk sastera Jawa buat ke-21 kalinya, untuk sastera Bali buat yang ke-18 kalinya dan untuk sastera Lampung buat keempat kalinya. Selain untuk sastera Lampung untuk sastera Sunda, Jawa dan Bali, Hadiah Sastera “Rancagé” diberikan setiap tahun tanpa lowong, artinya diberikan saban tahun.
Dalam bahasa Lampung tidak setiap tahun ada buku terbit. Sehingga Hadiah Sastera “Rancagé” tidak bisa diberikan setiap tahun. Tahun 2013 yang lalu terbit dua judul buku dalam bahasa Lampung, sehingga tahun ini ada Hadiah Sastera “Rancagé” untuk sastera Lampung.
Yayasan Kebudayaan “Rancagé” menerima buku-buku dalam bahasa Madura dan bahasa Banjar terbitan tahun 2013. Dua judul buku bahasa Madura semuanya kumpulan puisi, dan keduanya ditulis oléh seorang penyair yaitu Yayan K.S. Kejhung Aghung merupakan kumpulan sajak modéren dalam bahasa Madura dan Puisi Jhâpa merupakan puisi mantera dalam bahasa Madura. Kecuali itu ada kiriman buku kumpulan sajak dalam bahasa Banjar Sisigan Sungai karya Abdurrahman El Husaini.
Tahun 2012 Yayasan “Rancagé” juga mendapat kiriman dua judul buku kumpulan sajak dalam bahasa Banjar, yaitu Jukung Waktu dan Do’a Banyu Mata keduanya karya Abdurrahman El-Husaini juga. Seperti pernah kami sampaikan, Hadiah Sastera “Rancagé” baru diberikan kepada karya dalam bahasa ibu selain Sunda, Jawa, Bali dan Lampung, kalau penerbitan buku dalam bahasa tersebut berlangsung tidak putus selama tiga tahun. Maka untuk buku dalam bahasa Banjar dan Madura – begitu juga dalam bahasa Batak – tahun ini belum dapat diberikan Hadiah Sastera “Rancagé”.
Upacara penyerahan Hadiah Sastera “Rancagé” 2014 dan Hadiah Samsudi 2014 akan dilaksanakan atas kerja sama dengan unversitas yang sekarang masih belum ditetapkan. Begitu juga waktunya. "Kalau sudah ada kepastian, insya Allah akan segera diumumkan, " demikian mengutip pernyataan Ajip Rosid, ketua Déwan Pembina Yayasan Rancage 2014 dalam siaran persnya kepada ROL, kemarin.