Selasa 04 Feb 2014 11:29 WIB

Gagal Jadi Capres PKS, Ini Aksi Nur Mahmudi

Rep: Hannan Putra/ Red: Endah Hapsari
Nur Mahmudi Ismail
Foto: Republika/ Wihdan
Nur Mahmudi Ismail

REPUBLIKA.CO.ID, MARGONDA-- Setalah dinyatakan gagal oleh Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk maju sebagai bakal capres RI, Nur Mahmudi mengkonsentrasikan dirinya menyelesaikan tugas-tugas yang belum sebagai sebagai wali kota Depok. Kendati obsesinya sebagai orang nomor satu RI sudah pudar, namun ia masih punya tanggungjawab menyelesaikan tugasnya sebagai Wali Kota Depok yang tinggal satu tahun lagi.

“Pemerintah Kota Depok akan berusaha menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah yang masih belum selesai. Seperti Pembangunan SMA dan Ruang kelas baru, beberapa titik macet dan banjir, RW layak anak, dan seterusnya," tutur Nur Mahmudi saat memberikan sambutan dalam acara arahan dan pembinaan pegawai di aula lantai 5 Balaikota Depok.

Menurut Nur, beberapa programnya yang masih belum terselesaikan atau belum berjalan maksimal harus segera dituntaskan. Seperti program Depok menanam dan program bagi anak-anak yang putus sekolah. Di Depok sendiri banyak didapati anak-anak jalanan yang tidak sekolah. "Depok menanam, Depok memilah, juga harus terus digulirkan dan dilaksanakan. Laksanakan Gertak TB, Sukseskan 10 tertib, Tuntaskan anak putus sekolah," pesannya kepada hadirin.

Pemberian arahan bagi pegawai dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kota Depok tersebut memang secara rutin dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Dalam arahan tersebut, hadir seluruh Lurah, Perwakilan OPD, dan Perwakilan Organisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT).

Selain arahan kepegawaian, pembinaan rohani juga diberikan oleh ustadz. Diharapkan pembinaan tersebut bisa memberi motivasi bagi pegawai Depok, disamping untuk mengingatkan kembali peraturan atau ada perwa yang baru. Disamping itu, dengan adanya pembinaan rutin, dapat mengingatkan kembali tentang tentang langkah-langkah yang seharusnya dilakukan PNS dalam memainkan perannya untuk menjalankan amanah dari masyarakat”.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement