REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAT, SUMUT -- Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo yang terus erupsi membuat 726 pengungsi di Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, khawatir tidak bisa pulang ke rumah mereka lagi.
"Kami khawatir tidak bisa kembali pulang ke rumah di Naman Teran Tanah Karo," kata salah seorang pengungsi di posko pengungsian Desa Telagah Kecamatan Sei Bingei, Leman Barus, di Sei Bingei, Rabu.
Hingga Rabu ini sudah tercatat 726 pengungsi yang ada di sini yang berasal dari Desa Kuta Rakyat,
Kutagunggung, Namu Mbelin Kecamatan Naman Teran Kabupaten Tanah Karo, katanya. Leman Barus menjelaskan bahwa mereka sudah hampir dua bulan ini berada di lokasi pengungsian, dan terasa mulai jenuh.
Ada sebagian yang sempat pulang kembali untuk melihat kondisi rumah, tanah, hewan ternak yang ditingalkan selama mengungsi, namun sekarang mereka harus tetap berada di sana.
Pascajatuhnya korban jiwa akibat erupsi Gunung Sinabung, pihak posko pengungsian kini melarang warga pengungsi untuk kembali ke rumah mereka. "Namun sekarang kami sudah jenuh berada di lokasi pengungsian, karena tidak bisa berbuat apa-apa, karena kondisi Gunung Sinabung yang juga belum stabil," katanya.
Untuk menghilangkan rasa jenuh, sejumlah pengungsi bekerja secara serabutan sebagai buruh harian lepas di perkebunan PTPN-2 yang ada di Kecamatan Sei Bingei ini.