REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Perusahaan Gas Negara Tbk merencanakan membangun kilang gas alam cair sebagai upaya pengembangan pasar khususnya ke Indonesia bagian timur.
"Kami akan bangun LNG 'plant' untuk daerah-daerah baru yang tidak tersambung pipa," kata Dirut Perusahaan Gas Negara (PGN) Hendi P Santoso di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pihaknya mengalokasikan dana proyek gas alam cair (liquified natural gas/LNG) pada 2014 sekitar Rp 5 triliun. Dana tersebut merupakan bagian dari belanja investasi (capital expenditure/capex) 2014 yang dialokasikan Rp 15 triliun.
Sebanyak Rp2 triliun lainnya untuk memulai pengembangan jaringan daerah-daerah baru.
Hendi mengatakan, mulai 2014 hingga beberapa tahun ke depan, pihaknya akan memelopori daerah distribusi baru di tiga lokasi yakni Sumatera bagian tengah, Jawa Tengah, dan Indonesia bagian timur.
"Polanya nanti akan kombinasi. Kalau belum ada pipa transmisi, maka akan memakai LNG atau CNG," katanya.
Sementara sisa "capex" Rp8 triliun di antaranya buat akuisisi blok migas.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PGN Wahid Sutopo mengatakan pihaknya akan menyediakan gas untuk masyarakat seluas-luasnya.
"Di Indonesia bagian barat, polanya dihubungkan dengan pipa dan bagian timur mungkin pakai nonpipa misalkan mini LNG," ujarnya.
Menurut dia, dengan pola LNG, pihaknya akan menyuplai pembangkit gas yang belum beroperasi di Indonesia bagian timur, karena terkendala ketersediaan gas.
Sementara, di wilayah Semarang, Jogja, dan Solo memakai pola gas terkompresi (compressed natural gas/CNG). Untuk sumber gas untuk LNG dan CNG itu, menurut dia, bisa berasal dari beberapa sumber di Jatim.
Wahid juga menambahkan, pihaknya berharap mendapat mandatori untuk mengurusi alokasi gas domestik, sehingga bisa mempercepat pengembangannya.