Jumat 07 Feb 2014 18:58 WIB

Gus Ipul Tolak Jadi Jurkam Golkar

Gus Ipul
Foto: .
Gus Ipul

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul menolak menjadi juru kampanye (jurkam) Partai Golkar pada Pemilihan Umum Legislatif 2014 karena situasi politik yang tidak memungkinkan.

"Terima kasih kepada Golkar karena telah mempercayai saya menjadi jurkam. Ini sebuah penghormatan besar, tapi saya tidak bisa karena situasinya tidak memungkinkan," ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Jumat.

Ia mengaku lebih memilih menjadi jurkam masyarakat Jatim. Meski tercatat sebagai Dewan Penasihat Majelis Dakwah Islam (MDI) yang merupakan salah satu organisasi sayap Partai Golkar, namun Gus Ipul tidak bisa memilih satu partai saja, terlebih jabatannya sebagai wakil gubernur.

"Tentu sebagai orang yang duduk di pemerintahan dan saat ini bukan tercatat menjadi kader struktural partai politik manapun, saya memilih menjaga Jawa Timur," kata mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor itu.

Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal era Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I tersebut juga mengaku tidak mendapat izin dari Gubernur Jatim Soekarwo dan secara khusus diminta menjaga Jatim agar pelaksanaan Pemilu kondusif, tertib, aman dan lancar.

"Tapi sekali lagi, terima kasih kepercayaannya dan sebuah penghormatan besar," kata Gus Ipul, yang kini juga tercatat sebagai salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Daerah (DPW) Partai Golkar Jawa Timur menyiapkan nama Gus Ipul sebagai salah satu jurkam menghadapi Pemilihan Umum Legislatif yang digelar 9 April 2014.

"Sebagai Dewan Penasihat Majelis Dakwah Islam (MDI), Gus Ipul sudah kami persiapkan sebagai jurkam pada Pemilu kali ini," ujar Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Timur, Zainudin Amali.

MDI merupakan salah satu organisasi sayap yang dimiliki Partai Golkar. Meski tidak termasuk kader struktural partai, namun sebelum pelaksanaan Pilkada Jatim lalu, Gus Ipul secara resmi tercatat sebagai salah satu dewan penasihat.

Kendati demikian, pihaknya mengaku belum bertemu langsung dengan Gus Ipul untuk membicarakan kesiapan jurkam. Hanya saja, kata Zainudin, tidak ada alasan bagi Gus Ipul yang juga Wakil Gubernur Jatim tersebut untuk menolaknya.

"Sejauh ini Gus Ipul memang kami belum pernah ketemu membicarakan khusus hal ini. Apalagi karena baru dimasukkan dalam daftar jurkam," kata politisi yang juga Anggota Fraksi Golkar DPR RI tersebut.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement