Jumat 07 Feb 2014 21:21 WIB

Pakistan-Taliban Gelar Perundingan Bersejarah

Milisi Taliban (ilustrasi)
Foto: english.alarabiya.net
Milisi Taliban (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Para perunding pemerintah Pakistan dan Taliban menyerukan gencatan senjata setelah pertemuan pada Kamis di putaran pertama pembicaraan yang bertujuan mengakhiri pemberontakan berdarah selama tujuh tahun.

Kedua pihak berkumpul di Islamabad untuk pertemuan awal yang berlangsung lebih dari tiga jam untuk memetakan "peta-jalan" untuk diskusi masa depan. Perundingan berlangsung di tengah skeptisisme mengenai apakah dialog dapat menghasilkan kesepakatan perdamaian abadi.

Maulana Sami-ul- Haq, kepala perunding Taliban, mengatakan pihaknya setuju dengan permintaan pemerintah bahwa tidak boleh ada aktivitas oleh kedua pihak yang berpotensi dapat merugikan upaya perdamaian.

Irfan Siddiqui, mitra pemerintahannya, memuji pertemuan tersebut --dialog resmi pertama antara kedua pihak.

"Kami sangat senang bahwa komite Taliban telah merespon kami melampaui harapan kami. Mereka telah mendengar pesan kami serta memberitahu kami pesan mereka dengan hati yang terbuka," kata Siddiqui kepada wartawan pada Kamis malam.

"Kami berbagi tujuan bersama untuk membuat negeri ini damai sesuai dengan ajaran Islam,'' kata Shiddiqui. ''Saya berterima kasih kepada panitia Taliban untuk bertemu kami," kata Siddiqui menambahkan.''

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement