REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Para perunding pemerintah Pakistan dan Taliban menyerukan gencatan senjata setelah pertemuan pada Kamis di putaran pertama pembicaraan yang bertujuan mengakhiri pemberontakan berdarah selama tujuh tahun.
Kedua pihak berkumpul di Islamabad untuk pertemuan awal yang berlangsung lebih dari tiga jam untuk memetakan "peta-jalan" untuk diskusi masa depan. Perundingan berlangsung di tengah skeptisisme mengenai apakah dialog dapat menghasilkan kesepakatan perdamaian abadi.
Maulana Sami-ul- Haq, kepala perunding Taliban, mengatakan pihaknya setuju dengan permintaan pemerintah bahwa tidak boleh ada aktivitas oleh kedua pihak yang berpotensi dapat merugikan upaya perdamaian.
Irfan Siddiqui, mitra pemerintahannya, memuji pertemuan tersebut --dialog resmi pertama antara kedua pihak.
"Kami sangat senang bahwa komite Taliban telah merespon kami melampaui harapan kami. Mereka telah mendengar pesan kami serta memberitahu kami pesan mereka dengan hati yang terbuka," kata Siddiqui kepada wartawan pada Kamis malam.
"Kami berbagi tujuan bersama untuk membuat negeri ini damai sesuai dengan ajaran Islam,'' kata Shiddiqui. ''Saya berterima kasih kepada panitia Taliban untuk bertemu kami," kata Siddiqui menambahkan.''