REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry akan memulai perjalanan internasionalnya ke Asia, pekan ini. Dalam kunjungan kelima kalinya ke Asia, Kerry dijadwalkan akan mengunjungi Indonesia, Cina, Korea Selatan dan Uni Emirat Arab.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki pada Ahad (9/2) mengatakan, perjalanan Kerry akan berlangsung mulai Kamis (13/2) hingga Selasa (18/2). Kerry akan melakukan kunjungan di tengah ketegangan yang semakin meninggkat di Asia akibat klaim Cina atas teritorialnya di Laut Cina Selatan. Psaki mengatakan, Kerry akan mengunjungi Jakarta, Seoul, Beijing, dan Abu Dhabi untuk bertemu dengan para pejabat senior pemerintah.
Kerry berencana membahas berbagai isu bilateral, regional dan global. Di Jakarta, Kerry akan ikut dalam Sidang Komisi Bersama di bawah Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia. Ia juga berencana bertemu dengan Sekertaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Di Beijing dan Seoul, pembicaraan Kerry diperkirakan akan fokus pada zona pertahanan udara yang dinyatakan Cina tahun lalu. Sebab zona tersebut juga meliputi wilayah yang diklaim Korsel dan Jepang.
Kerry juga diperkirakan akan membahas kekhawatiran tentang program nuklir Korea Utara. Di Cina, AS juga akan membahas soal Korut dan menyoroti pentingnya kolaborasi AS-Cina tentang perubahan iklim dan energi bersih. Sementara di Seoul, Kerry juga akan membahas Korut dan cara-cara memperluas kerjasama AS-Korsel. Sementara di Abu Dhabi, ia akan membahas isu-isu yang menarik bagi hubungan AS-UEA.