Senin 10 Feb 2014 16:50 WIB

Pengetahuan Masyarakat Soal Kujang Minim

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Deddy Mizwar
Foto: Republika/Edi Yusuf
Deddy Mizwar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Pengetahuan Masyarakat Jawa Barat tentang senjata khas Padjajaran, kujang dinilai masih minim. Hal tersebut, sangat disayangkan oleh Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar. Minimnya pengetahuan tersebut setidaknya terbukti dalam rekaman video yang diputar dalam acara gebyar Pesona Kujang di Gedung Indonesia menggugat (GIM), Senin (10/2)

Video berdurasi sekitar 10 menitan itu memperlihatkan wawancara dengan beberapa warga Jabar tentang pengetahuannya terhadap kujang. Dari sejumlah warga yang diwawancara banyak yang tidak tahu. Bahkan, ada warga yang menyebut kalau kujang itu adalah binatang yang larinya cepat.

Melihat kondisi tersebut, Deddy merasa miris. Deddy prihatin, dengan ketidaktahuan masyarakat terhadap perkakas leluhur kujang. Padahal, kujang ini digunakan sebagai logo Pemerintah Provinsi Jabar.

Yang membuat Deddy miris, Ia tadi melihat statemen masyarakat saat pemutaran video. Bahkan, ada yang bilang  kujang adalah kijang yang larinya cepat. ''Memang kurang informasi mengenai kujang ini pada generasi muda," katanya.

Menurut dia, jika tidak disosialisasikan kepada masyarakat mengenai pengetahuan kujang ini lama kelamaan akan punah. Jadi, harus ada sumber informasi mengenai kujang dimana masyarakat mudah mendapatkannya. "Ini kacau kalau tidak dibenahi,'' katanya.

Dikatakan Deddy, peluncuran buku serta pameran kujang sangat penting untuk mengenalkan kepada masyarakat. Kalau perlu, nanti dilakukan seminar-seminar dan pameran lagi tentang kujang. 

Menurut Deddy, kujang merupakan pengetahuan serta warisan budaya leluhur. Pembuatan kujang, pasti ada manfaatnya. Oleh karena itu, harus dipikirkan bagaimana caranya merevitalisasi kujang. Karena, jelas teknologi dulu dan sekarang berbeda.  ''Kita lebih maju. Leluhur kita  memberikan nilai-nilai di Jabar," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement