Selasa 11 Feb 2014 21:49 WIB

Kala Para Satwa Ragunan Libur

Rep: c56/ Red: Karta Raharja Ucu
 Petugas satwa merelokasi buaya muara (Crocodylus Porosus) dari kandang sementara mereka ke kandang pertunjukan yang telah selesai direnovasi di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (10/2).   (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Petugas satwa merelokasi buaya muara (Crocodylus Porosus) dari kandang sementara mereka ke kandang pertunjukan yang telah selesai direnovasi di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (10/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, RAGUNAN -- Ada yang berbeda di Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Jakarta, Senin (10/2) kemarin. Sebab, setiap Senin menjadi hari libur bagi penghuni TMR.

Humas TMR, Wahyudi Bambang yang ditemui ROL tak segan mengantarkan untuk berkeliling. Di berbagai kandang binatang, terlihat banyak petugas TMR yang sedang membuat fasilitas penunjang hewan.

Di kandang primata misalnya, Dwi, petugas terlihat membuat tempat tidur bagi Gorila. Pria berkacamata ini mengungkapkan, mesti tempat tidur gorila hanya dari potongan kayu, tapi sudah cukup membuat gorilla nyaman. Terlebih bila cuaca hujan biasanya para gorila masuk ke kandang yang tertutup dan ingin istirahat lebih banyak. “Kasihan kan kalau harus tidur di lantai,” ujar Dwi.

Ia mengakui libur satu hari dalam sepekan sangat membant. Sebab, tanpa ada pengunjung dia bersama petuhgas lain bisa bekerja maksimal untuk merawat hewan.

Pukul 12.00 WIB para primata diberi makan. Menunya buah-buahan dan sayuran. Kumbo, salah satu gorila terlihat sangat lahap menghabiskan makanan yang diberikan petugas. Hari libur tersebut, juga bisa menghilangkan jenuh para petugas dan hewan TMR.

Sebab, bila tidak ada hari libur, semua hewan dipaksa berada di kandang untuk diperlihatkan kepada pengunjung. Namun, hari libur membuat hewan bisa bersantai di kandangnya masing-masing.

Dwi menjelaskan, hewan rentan stress karena banyaknya pengunjung. Jika sudah stress, hewan akan malas makan sehingga bisa sakit.

Republika juga sempat mengunjungi sejumlah kandang hewan lainnya. Seperti kerbau bule dan buaya muara yang sedang asyik berjemur di turap (tempat berjemur buaya). Di saat yang sama, sejumlah petugas sedang memindahkan seekor buaya. Menggunakan bambu ikat, seekor buaya digiring keluar dari rawa, dan langsung ditutup mata serta diikat keempat kakinya.

Buaya itu lalu diangkat ke daratan dan diperiksa seorang dokter hewan. Pemeriksaan berupa pengecekan dari panjang badan serta jenis kelamin. Dokter juga menyuntikkan microcip di paha kiri buaya untuk menditeksi perkembangannya.

Bambang berharap hari libur tersebut bisa dimaksimalkan para petugas untuk merawat kandang hewan atau fasilitas lain di TMR. Kebijakan meliburkan TMR dimulai sejak 3 Februari kemarin. Kebijakan itu pun dimanfaatkan petugas untuk ‘treatment’ kepada para hewan agar lebih santai. “Menyejahterakan satwa,” kata Bambang menegaskan. Ia berharap, jika dirawat dengan baik, para hewan akan lebih sehat dan lebih sedap dipandang pengunjung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement