Oleh: Afriza Hanifa
Islamlah yang membuat pria pujaan hatinya memiliki sifat luar biasa baik.
“Saya menjalin hubungan dengan pria asal Pakistan. Itu menjadi kali pertama saya mengenal Islam. Ia adalah tunangan saya,” tutur Maria mengawali kisahnya saat mengenal Islam.
Namun, bukan karena pria itu ia memeluk Islam. Ia benar-benar tertarik pada agama rahmatan lil alamin ini.
Buktinya, ia justru mantap untuk menjadi Muslimah setelah tunangannya meninggal. “Ketika dia mengunjungi saya di Arizona, dia tewas dalam kecelakaan.”
Sebelum mengenal pria itu, Maria adalah seorang ateis. Ia sangat tak percaya akan eksistensi Tuhan. Agama merupakan hal asing. Keimanan pun sangat jauh dari hatinya. Seperti halnya Maria, orang tuanya pun berpaham ateis.
Dengan paham tersebut, mereka membesarkan Maria. “Saya dibesarkan dengan apa yang orang tua saya ajarkan. Saya benar-benar tidak percaya pada agama apa pun,” tutur Maria dalam acara “They Chose Islam” di salah satu saluran televisi Aljazair.
Orang tua Maria berasal dari Afrika Selatan yang kemudian bermigrasi ke Boulder, Colorado, AS. Maria lahir dan dibesarkan di Colorado. Setiap kali membicarakan agama, keluarga Maria selalu memandangnya negatif. Tak heran jika Maria tumbuh besar dengan sikap antiagama.
“Sebelumnya, saya benar-benar melihat agama bukanlah hal yang baik. Saya pikir agama adalah sesuatu yang menyebabkan banyak masalah, seperti perang di dunia dan sebagainya,” ujarnya.
Pandangan negatif Maria pada agama berubah sudah setelah ia mengenal seorang pria asal Pakistan yang beragama Islam. Mereka lalu bertunangan. “Ia seorang yang baik hati. Mungkin karena seorang Muslim, ia benar-benar baik hati,” kenang Maria.
Sifat baik hati si prialah yang pertama kali memesona Maria. “Ia selalu baik kepada semua orang.”
Meski awalnya tak pernah bicara tentang agama, pria berdarah Pakistan itu kemudian membuka pintu bagi Maria untuk mempelajari Islam. Maria yang awalnya antiagama mulai berdiskusi tentang Islam dengan sang tunangan.
Fakta-fakta tentang Islam pun kemudian ia kumpulkan tak hanya dari tunangannya, tapi juga dari Muslimin lain yang dikenalnya. Maria juga membeli Alquran terjemahan bahasa Inggris kemudian rutin membacanya.
Awalnya, Maria mengira, sifat baik pasangannya memang sudah menjadi tabiatnya. Namun, setelah mempelajari Islam, ia mulai tahu bahwa sikap baik kekasihnya itu karena menerapkan ajaran Islam.
Maria pun terus berpikir hingga kemudian menyadari bahwa Islamlah yang membuat pria pujaan hatinya memiliki sifat luar biasa baik.