REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pemerintah Kabupaten Karo bekerja sama dengan Satgas Penanggulangan Bencana membantu pemulangan pengungsi erupsi Sinabung ke lokasi desa mereka masing-masing.
"Pengungsi yang dikembalikan tersebut dari empat desa dan dilakukan secara bertahap," kata Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung, Kabanjahe, Jhonson Tarigan ketika dihubungi dari Medan, Jumat.
Pengungsi yang kembali ke rumah tersebut, menurut dia, adalah penduduk Desa Cimbang sebanyak 234 jiwa, Desa Rimo Kayu (657 jiwa), Desa Batu Karang (805 jiwa), dan Desa Ujung Payung (311 jiwa) di Kabupaten Karo.
"Pemulangan pengungsi tersebut juga berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terhadap empat desa itu dianggap aman, karena di luar radius 5 kilometer," ucap Jhonson.
Dia menyebutkan, keempat desa tersebut berada di luar zona merah dan tidak berbahaya dari erupsi gunung Sinabung.
Bahkan, ujarnya, pemulangan pengungsi warga empat desa itu sudah lama direncanakan, namun terhalang saat terjadi erupsi Sinabung yang menelan korban jiwa 17 orang.
"Jadi, saat ini pengungsi Sinabung yang berasal dari empat desa itu harus dipulangkan dan tidak ada lagi penundaan," ujarnya.
Jhonson menambahkan, pihaknya sudah memberi pengarahan kepada pengungsi agar mereka jangan masuk ke desa yang termasuk zona merah dan berbahaya.
Selain itu, para pengungsi itu harus membersihkan rumah dan ladang mereka yang ditinggalkan berbulan-bulan lamanya.
"Pemulangan pengungsi tersebut ke desa mereka dengan menggunakan truk Pemkab Karo, TNI, Polri dan instansi terkait lainnya," kata Jhonson.
Data yang diperoleh di Posko Penampungan Penanggulangan Bencana Sinabung di Kabanjahe, jumlah pengungsi erupsi Sinabung hingga Kamis (13/2) tercatat sebanyak 33.192 orang atau 10.322 kepala keluarga (KK) dan mereka tinggal di 43 posko penampungan.
Jumlah pengungsi laki-laki 14.936 orang, perempuan 15.351 orang, lansia 2.393 orang, ibu hamil 235 orang dan bayi 1.366 orang.