REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Kementerian Pertahanan China menyatakan latihan militer yang diadakan angkatan lautnya  di wilayah perairan antara Indonesia dan Australia, tidak ditujukan pada negara manapun.

Menurut catatan, pihak Angkatan Laut China belum pernah mengadakan kegiatan seperti itu sebelumnya, yang lokasinya berada begitu dekat dengan Australia.

Laporan televisi China menayangkan apa yang nampaknya latihan simulasi tempur, termasuk menembak dengan senjata.

Tapi Kementerian Pertahanan China mengatakan kepada ABC, ini adalah "latihan biasa", yang merupakan bagian dari suatu rencana tahunan.

Dalam pernyataan merespon pertanyaan ABC, Kementerian itu juga mengatakan, latihan itu "tidak ditujukan pada negara manapun" dan "tidak ada kaitannya dengan situasi regional".

Ditambahkan, "China mempunyai hak yang sah untuk berlayar dengan bebas di perairan itu".

Minggu lalu, kapal perusak Wuhan dan Haikou dan pesawat amphibi Changbaishan melakukan latihan simulasi tempur.

Ini memicu kekhawatiran bahwa Beijing sedang unjuk kekuatan di arena yang lebih luas.

Menurut para analis, dengan mengirim kapal-kapal melalui kawasan dengan cara demikian, Beijing ingin memperjelas bahwa China kini menganggap Samudra Hindia sebagai prioritas strategis.

Diketahui, Angkatan Laut Australia memonitor latihan militer tersebut.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan kepada ABC, China adalah suatu kekuatan baru di kawasan maupun dunia. Latihan ini dilakukan di perairan internasional dan Australia melakukan latihan serupa di perairan internasional.

Ikuti Whatsapp Channel Republika