REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meminta kepala dinas yang daerahnya terkena dampak letusan Gunung Kelud segera melakukan pendataan.
"Begitu status tanggap darurat selesai. Kepala Dinas setempat diharapkan segera melakukan pendataan," kata Mendikbud di Tangerang, Banten, Sabtu (15/2).
Pendataan yang dilakukan adalah pendataan siswa yang terkena dampak dan juga bangunan sekolah yang rusak akibat bencana tersebut.
Kemendikbud akan memberikan bantuan beasiswa kepada siswa korban bencana. Hal itu dilakukan karena selama bencana, orang tua mereka tidak mempunyai penghasilan.
"Sama seperti yang dilakukan pada pengungsi Gunung Sinabung, yang bantuan beasiswanya mencapai Rp 11 miliar," kata dia.
Begitu juga, bangunan-bangunan sekolah yang rusak, akan segera diperbaiki begitu status tanggap darurat selesai."Kalau diperbaiki sekarang, percuma saja," katanya.
Anak-anak pengungsi Gunung Kelud, sambung dia, tetap melakukan proses belajar-mengajar meskipun berada di pengungsian. Kegiatan tersebut bisa dilakukan di tenda khusus ataupun menumpang belajar di sekolah terdekat.
"Yang mengajar adalah para guru yang ikut mengungsi," katanya.
Anak-anak pengungsi tersebut akan diberi bimbingan untuk menghilangkan trauma pascabencana. Hal itu dilakukan agar anak-anak tersebut tidak terjebak dalam peratapan.
"Jika mereka tidak ada kegiatan, maka dikhawatirkan mereka akan terus meratapi nasib mereka. Jadi nelangsa," tukas dia.
Gunung Kelud di Jawa Timur meletus pada Kamis malam (13/2) pukul 22.50 WIB. Letusan tersebut mengakibatkan ratusan ribu jiwa mengungsi. Sejumlah daerah yang terkena dampak juga telah meliburkan sekolah karena hujan abu vulkanik yang masih berlangsung.