REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gairah baru hinggap di kamar ganti Fulham. Pasukan the Cottagers menyambut kedatangan pelatih baru mereka, Felix Magath, yang ditunjuk menggantikan Rene Meulensteen.
Pemecatan Meulensteen bisa dibilang cukup mengejutkan. Sebab, mantan anak buah Sir Alex Ferguson di Manchester United itu baru dua bulan menduduki kursi nahkoda Fulham. Ia didapuk menggantikan Martin Jol yang dipecat pada Desember lalu.
Selama menukangi Fulham, ia mencatatkan empat kemenangan dari 17 laga. Bos Fulham, Shahid Khan, menyatakan pemecatan Meulensteen tak lepas dari posisi klub yang memprihatinkan sebagai juru kunci klasemen Liga Primer Inggris.
Menurut dia, sebuah keputusan tegas harus dibuat demi menyelamatkan klub dari ancaman degradasi. "Dengan 12 laga tersisa, kami tak boleh lagi gagal maraih poin," kata dia seperti dilansir BBC, Sabtu (15/2).
Menurut Shahid, Magath adalah sosok yang tepat untuk menjadi juru selamat di Craven Cottage. Reputasi Magath di Bundesliga Jerman menurutnya merupakan jaminan Fulham bisa bertahan di Liga Primer.
Terlebih, di Fulham ada Ashkan Dejagah dan Sascha Riether yang menjadi bagian kesuksesan Magath ketika menjuarai Bundesliga 2009 bersama Wolfsburg. Dengan mengiyakan tawaran Khan, Magath telah membuat sejarah.
Ia adalah arsitek asal Jerman pertama yang menukangi klub Inggris. Magath mendapat kontrak berdurasi 18 bulan di Craven Cottage.
"Fulham adalah klub yang mengesankan. Khan telah meyakinkan saya untuk mengambil tanggung jawab ini," ungkap Magath melalui akun Facebook pribadinya.
Sebagai pelatih, Magath telah mengoleksi tiga gelar juara Bundesliga.
Selain bersama Wolfsburg, pria usia 60 tahun itu pernah dua kali sukses bersama Bayern Muenchen pada 2005 dan 2006.
"Magath akan mengulang suksesnya di Bundesliga bersama Fulham di Liga Primer," ucap Khan optimistis. Pernyataan Khan tersebut ditanggapi dingin oleh Meulensteen.
Ia mengaku tak habis pikir mengapa dirinya dipecat. Sebab, secara performa Fulham sedang berkembang di tangannya seperti saat menahan imbang MU di Old Trafford, pekan lalu.
"Keputusan (pemecatan) ini adalah langkah panik dari manajemen," ungkapnya.