Ahad 16 Feb 2014 02:26 WIB

Oposisi : Australia-RI Dalam Konflik Terbuka

Duta Besar Australia (kanan) dipanggil Menteri Luar Negeri Indonesia (tengah) terkait kebijakan perbatasan yang dipandang tak tepat.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Duta Besar Australia (kanan) dipanggil Menteri Luar Negeri Indonesia (tengah) terkait kebijakan perbatasan yang dipandang tak tepat.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Australia dan Indonesia dikatakan Deputi Pemimpin Oposisi Australia, Tanya Pilbersek, dalam konflik terbuka. Upaya memperbaiki hubungan yang memburuk pun dikatakannya sangat penting.

Setelah Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri terkait kebijakan perlindungan perbatasan oleh pemerintahan Abbot, Tanya mengatakan penting saat ini bagi pemerintah untuk memperbaiki hubungan kedua negara. ''Sang vital bagi Tony Abbott dan Julie Bishop untuk turun memperbaiki hubungan dengan Indonesia,'' katanya.

Tanya menambahkan pernyataannya. ''Dengan pertimbangan Indonesia adalah negara besar, yang demokrasinya berkembang, sebuah negara yang vital bagi keamanan juga bagi perkembangan ekonomi kita. Sekarang hubungannya dalam konflik terbuka. Bahkan duta besar dipanggil untuk diomeli.''

Menurutnya, pemerintah Australia telah mewarisi hubungan yang hangat dengan Indonesia. Tetapi dalam lima bulan belakangan koalisi tersebut memburuk.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa mengatakan kebijakan Australia yang menggunakan sekoci penolong untuk mengembalikan pencari suaka merupakan kebijakan perbatasan yang eskalasinya tidak bisa diterima. Duta Besar Australia Moriarty juga dipanggil November lalu terkait isu penyadapan telepon seluler Presiden Indonesia dan aksi mata-mata Australia terhadap Indonesia.

sumber : guardian
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement