Ahad 16 Feb 2014 13:01 WIB

Sambut SBY, Jalanan Kediri Dibersihkan dari Pasir

Rep: Nur Aini/ Red: Hazliansyah
Suasana di Simpang Lima Gumul Kecamatan Pare, Kediri, yang tertutup abu Vulkanik Gunung Kelud (Ilustrasi)
Foto: Republika/Erik purnama putra
Suasana di Simpang Lima Gumul Kecamatan Pare, Kediri, yang tertutup abu Vulkanik Gunung Kelud (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan menemui para korban terdampak erupsi atau letusan Gunung Kelud di Kediri, Blitar, dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (17/2). Berbagai persiapan telah dilakukan untuk menyambut kedatangan presiden. Jalanan antara Kota Kediri hingga Kabupaten Kediri dibersihkan dari tumpukan pasir dari erupsi Gunung Kelud.

Persiapan menyambut SBY dilakukan mulai Ahad (16/2) pagi. Ratusan anggota TNI terlihat menyingkirkan pasir dari jalan di berbagai titik yang menghubungkan Kota dan Kabupaten Kediri.

Persiapan pengamanan juga sudah mulai terlihat. Dua tank TNI telah terparkir di depan posko pusat penanggulangan bencana Gunung Kelud di simpang lima Gumul.

Tiga hari pascaerupsi Gunung Kelud, pasir masih memenuhi sejumlah ruas jalan di Kota hingga Kabupaten Kediri. Ketebalan pasir di Kota Kediri mencapai 5 centimeter di hari pertama pascaerupsi.

Saat pertama kali meletus pada Kamis (13/2) malam, Gunung Kelud memuntahkan hingga 80 juta ton material vulkanik. Kota dan Kabupaten Kediri dihujani pasir vulkanik hingga tiga jam pasca erupsi.

Sementara itu, warga di Kabupaten Kediri sudah mulai membersihkan rumah dari pasir vulkanik. Upaya pembersihan sudah dilakukan sejak kemarin. Akan tetapi, upaya membersihkan rumah tersebut justru menimbulkan korban luka.

Pada Sabtu kemarin, Rumah Sakit Baptis Kota Kediri mencatat 48 korban luka akibat jatuh dari atap saat membersihkan rumah.

Kebanyakan korban luka mengalami patah tulang dan trauma fisik. Akibat jatuh saat membersihkan atap rumah, RS Baptis mencatat satu orang meninggal dunia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement