REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Safuad mengatakan rencana pembangunan empat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) untuk wilayah Balikpapan saat ini belum perlu.
Menurutnya, wacana itu baik untuk mengantisipasi tren kendaraan pengguna SPBG nantinya. Namun di sisi lain, terlalu dini bagi Kaltim membuka SPBG dengan total kendaraan berbahan bakar gas yang masih belum jelas.
"Betul merupakan lompatan kemajuan. Tapi tidak sekarang. Apalagi, pengadaan gas tidak di Indonesia, melainkan di luar negeri. Indonesia sendiri belum tersedia produk gas yang siap pakai, termasuk juga LPG yang masih diimpor dari luar," kata Safuad.
Dia sangat menyayangkan dibangun SPBG besar-besaran sedangkan pengadaan gas sendiri masih tergantung dari luar negeri.
"Sangat disayangkan pengolahan gas di Indonesia harus diekspor lalu diimpor kembali. Dengan penggunaan bahan bakar gas ini bila dilihat ke depannya akan menghabiskan biaya sangat besar," kata Safuad.
Evaluasi harus lebih diperketat mengenai pengolahan gas, khususnya bila ingin membangun SPBG, katanya.