Ahad 16 Feb 2014 22:45 WIB

Kaltim Dinilai Belum Perlu SPBG

Pengisian gas di SPBG
Foto: Jefri Aries/Antara
Pengisian gas di SPBG

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA --  Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Safuad mengatakan rencana pembangunan empat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) untuk wilayah Balikpapan saat ini belum perlu. 

"Seharusnya dilihat kembali jumlah pengguna kendaraan yang menggunakan bahan bakar gas. Saya sendiri melihat masih sangat langka penggunanya, bahkan belum ada yang menggunakan. Memang bagus dibuat dari sekarang. Tapi sebaiknya dievaluasi kembali kadar kebutuhannya," Kata Safuad di Samarinda, Ahad (16/2).

Menurutnya, wacana itu baik untuk mengantisipasi tren kendaraan pengguna SPBG nantinya. Namun di sisi lain, terlalu dini bagi Kaltim membuka SPBG dengan total kendaraan berbahan bakar gas yang masih belum jelas. 

"Betul merupakan lompatan kemajuan. Tapi tidak sekarang. Apalagi, pengadaan gas tidak di Indonesia, melainkan di luar negeri. Indonesia sendiri belum tersedia produk gas yang siap pakai, termasuk juga LPG yang masih diimpor dari luar," kata Safuad.

Dia sangat menyayangkan dibangun SPBG besar-besaran sedangkan pengadaan gas sendiri masih tergantung dari luar negeri.

"Sangat disayangkan pengolahan gas di Indonesia harus diekspor lalu diimpor kembali. Dengan penggunaan bahan bakar gas ini bila dilihat ke depannya akan menghabiskan biaya sangat besar," kata Safuad.

Evaluasi harus lebih diperketat mengenai pengolahan gas, khususnya bila ingin membangun SPBG, katanya.

"Harus dilihat pengolahannya dari mentah sehingga menjadi siap pakai. Berapa banyak biaya yang akan dihabiskan. Pembangunan SPBG ini memang diperlukan, hanya saja terlalu dini untuk pengoperasiannya tanpa dilihat kembali kelayakannya," kata Safuad.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement