REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Bantuan untuk korban erupsi Gunung Kelud (1731 mdpl) di sejumlah daerah terdampak di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, belum merata.
Seperti di Dusun Ngunut, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Di desa itu, belum ada bantuan sama sekali pascaerupsi Gunung Kelud (Kamis malam, 13/2). "Belum ada bantuan. Warga memang sebagian tidak mengungsi, tapi kami juga butuh bantuan," kata Riya, salah seorang warga, Senin (17/2).
Ia mengatakan, keluarganya mengungsi saat erupsi Gunung Kelud, dengan pindah sementara ke rumah saudaranya di Kecamatan Ngancar. Namun, ayahnya terpaksa tinggal di dalam rumah, menunggu ternak serta membersihkan rumah.
Untuk keperluan sehari-hari, ayahnya memasak seadanya, sambil menunggu kondisi Gunung Kelud lebih stabil dan statusnya turun.
Sementara itu, sejumlah warga sempat mendatangi kantor Kecamatan Ngancar pada Minggu (16/2) malam, menanyakan tentang pembagian logistik yang dinilai masih belum merata. Warga masih banyak yang belum mendapatkan logistik.
Bahkan, saat mendapatkan pun tidak terlalu banyak, misalnya mendapatkan mi instan hanya beberapa bungkus, padahal keperluan untuk keluarga banyak.
Camat Ngancar Ngaseri mengatakan untuk masalah distribusi logistik sudah diserahkan pada koordinator masing-masing posko pengungsian. Jika terdapat warga yang tidak mengungsi dan masih belum mendapatkan bantuan dan masuk dalam daerah terdampak, diimbau untuk menghubungi koordinator masing-masing.
"Semua kebutuhan di desa agar melapor. Itu, agar tidak ada kesalah distribusi," jelas Ngaseri.
Di Kecamatan Ngancar terdapat 26 ribu pengungsi. Mereka tersebar di 24 titik pengungsian, baik di kecamatan tersebut dan Kecamatan Wates.