REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Ditjen PKH Kementan) mengevakuasi ternak yang berada di kawasan yang berbahaya di sekitar Gunung Kelud.
Akibat meletusnya Gunung Kelud, saat ini ternak-ternak tersebut membutuhkan bantuan pakan, obat-obatan, disinfektan, tenaga medik dan para medik veteriner.
Berdasarkan informasi tertulis dari Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Syukur Iwantoro yang diterima Republika, Senin (17/2), sejauh ini belum ada laporan kematian ternak akibat letusan Gunung Kelud.
Ditjen PKH Kementan telah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Propinsi dan Kabupaten untuk membantu Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) melakukan evakuasi ternak.
Ada empat Kecamatan sentra peternakan yang langsung terkena dampak letusan Gunung Kelud, yaitu Kecamatan Ngancar, Kecamatan Ploso Klaten, Kecamatan Puncu dan Kecamatan Kepung.
Jumlah ternak yang berada di Kecamatan itu mencapai 20 ribu ekor kambing dan sapi. Selain itu di Kabupaten Malang terdapat Desa Ngantag Pujon sentra produsen sapi perah dilaporkan terkena dampak paling parah.