REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 400 prajurit TNI Angkatan Laut yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Erupsi diterjunkan untuk melaksanakan bantuan kemanusiaan masyarakat yang terkena erupsi Gunung Kelud, di Kabupaten Kediri dan wilayah Pujon, Kabupaten Malang.
Kasubdispenum Markas Besr TNI AL Kolonel Laut (S) Julius Widjojono di Jakarta, Selasa (18/2) mengatakan prajurit TNI AL yang melaksanakan penugasan di daerah Malang dan Kediri terdiri dari tim medis kesehatan, tim dapur lapangan dan tim bantuan umum yang berasal dari Koarmatim, Pasmar-1 Marinir, Lantamal V, dan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) Surabaya.
Menurut dia, sejumlah prajurit TNI AL sejak Jumat (14/2) telah mendirikan tenda-tenda yang berlokasi di lapangan sepak bola Desa Wates, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, untuk para pengungsi dan rumah sakit lapangan.
Sementara itu, unsur dapur lapangan (durlap) dari Pasmar-1 Marinir yang juga tergabung dalam Satuan Tugas Penanggulangan Bencana TNI AL, mendirikan dapur lapangan di lapangan Desa Wates dan Desa Tawang, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.
Setiap harinya, prajurit TNI AL mampu memasak 1.500 bungkus nasi untuk pengungsi sekali masak (siang dan malam).Kegiatan memasak dilakukan oleh 20 personel Batalyon Perbekalan dan Peralatan (Yonbekpal)-1 Marinir dan 6 personel dari Yonmarhanlan V Surabaya, serta dibantu warga pengungsian dan para siswa-siswi Pramuka dari Gurah, Kediri.
Dalam kesempatan tersebut, prajurit TNI AL juga mendistribusikan bantuan berupa bahan kontak ke desa Ngancar, Kabupaten Kediri.
Julius mengatakan, prajurit yang tergabung dalam Satuan Tugas Penanggulangan Bencana TNI AL, bekerja sama dengan aparat terkait melaksanakan patroli malam di kawasan rumah warga yang ditinggalkan dan mengungsi di Desa Sugih Waras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
"Patroli dilakukan untuk mengamankan harta benda warga yang ditinggalkan para pengungsi korban letusan Gunung Kelud," katanya.