Rabu 19 Feb 2014 00:02 WIB

Lahar Dingin Menerjang, Wagub Jatim: Ikuti Arahan Petugas!

Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf.
Foto: IST
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengimbau kepada masyarakat di kawasan Gunung Kelud di sejumlah daerah setempat untuk mengikuti arahan petugas dan tidak melakukan penyelamatan dengan cara sendiri ketika mengalirnya lahar dingin.

"Masyarakat harus mengikuti arahan-arahan petugas seperti Tim SAR, Polri, TNI dan aparat lain. Jangan berbuat tanpa perintah dari petugas," ujarnya kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Selasa malam.

Berdasarkan pantauan Pos Pengamatan Gunungapi Kelud Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, lahar dingin Gunung Kelud mulai mengalir ke Sungai Konto Kabupaten Kediri, Selasa, sekitar pukul 16.00 WIB.

Pihaknya berharap semua waspada karena kondisinya sudah pekat dan membawa material-material yang diterjang aliran lahar dingin. Akibat derasnya lahar dingin, lanjut dia, membuat jalur antara Kandangan dan Pare di Kabupaten Kediri terhambat.

Sementara itu, sampai hari ini, jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Kelud mencapi sekitar 83 ribu jiwa, di antaranya 39 ribu jiwa berada di Kediri, 25 ribu jiwa berada di Malang, dan 8.000 jiwa lebih berada di Kota Batu, serta sekitar 700 jiwa berada Jombang.

"Mereka semuanya dibagi menjadi 210 titik lokasi pengungsian. Untuk kebutuhan, sampai sekarang tetap mengalir dan Pemprov Jatim akan terus memenuhi kebutuhan pengungsi," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul tersebut.

Dengan banyaknya pos-pos pantau, pihaknya berharap agar masyarakat tetap berada di pengungsian yang lokasinya berada di lebih dari 10 kilometer dari Gunung Kelud.

"Saya juga berharap bahwa pengungsi yang berada di titik-titik tersebut semuanya sudah terpenuhi kebutuhannya. Kalau memang ada yang belum terpenuhi logistiknya saya harap cepat melapor agar bisa segera dikirim, tapi syaratnya tidak berada di dalam 10 kilometer," katanya.

Sementara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di bantaran sungai yang berhulu Gunung Kelud.

"Arus lahar dingin kuat dan merusak," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam pesan singkat kepada Antara di Kediri.

Ia mengatakan cuaca di hulu sungai Konto Kediri masih mendung hingga Selasa petang. Masyarakat, kata dia, harus waspada karena Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memperkirakan potensi hujan 18-20 Februari pada sore dan malam hari di sekitar Gunung Kelud.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement