REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ribuan murid sekolah di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau, melakukan shalat minta hujan atau shalat istisqa karena kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan belakangan ini menganggu mereka dalam proses belajar mengajar.

"Kami meminta masing-masing guru agar membimbing murid untuk shalat istisqa (minta hujan) karena kabut asap masih tebal," kata Kepala Unit Pelaksana Teknik Dinas (UPTD) Kecamatan Tualang, Zahroni, di Pekanbaru, Kamis.

Dia mengatakan shalat minta hujan dilakukan bersama di masjid dan musala terdekat dengan sekolah. Bahkan, pihaknya mengharapkan shalat itu diupayakan digelar murid dan guru pada tiap sekolah yang memiliki sarana peribadatan.

Pernyataan tersebut terkait kabut asap sejak dua hari terakhir ini pekat menyebabkan mata perih bila mengendarai sepeda motor. Anak didik terpaksa mengunakan masker dalam kelas.

Dia mengatakan aparat pemerintah setempat dan Pemprov Riau bersama Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) berupaya untuk memadamkan api di Siak dan beberapa wilayah lainnya. Namun, upaya pemadaman belum juga maksimal karena titik api masih terlihat di 240 lokasi.

''Bila murid secara beramai-ramai minta hujan, semoga saja dikabulkan dan api yang membakar lahan dapat padam,'' katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika