Sabtu 22 Feb 2014 10:25 WIB

Kuis Kebangsaan RCTI Dihentikan, Hanura Sebut KPI Berlebihan

Sejumlah simpatisan partai Hanura mengangakat poster saat deklarasi calon presiden dan wakil presiden dari Partai Hanura di Jakarta, Selasa (2/7).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah simpatisan partai Hanura mengangakat poster saat deklarasi calon presiden dan wakil presiden dari Partai Hanura di Jakarta, Selasa (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Partai Hanura enggan dikaitkan dengan program "Indonesia Cerdas" di Global TV dan "Kuis Kebangsaan" di RCTI yang telah dihentikan penayangannya oleh Komisi Penyiaran Indonesia karena dinilai tidak netral.

"Tidak sama sekali (dipolitisir Hanura) karena acara itu (program Indonesia Cerdas dan Kuis Kebangsaan) cukup kreatif dan banyak manfaatnya untuk pendidikan rakyat," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Kristiawanto di Jakarta, Sabtu.

Dia menilai apabila Hanura dikaitkan dengan dua program tersebut kurang pas karena itu terkait dengan kreatifitas warga negara sehingga perlu dihargai.

Menurut dia, penghentian program itu terlalu berlebihan karena membatasi orang untuk berkreativitas."Kami menghormati aturan perundang-undangan, namun kreatifitas warga negara perlu dihargai jangan semuanya dipolitisir," ujarnya.

Selain itu dia menilai kedua program itu bagian dan mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Namun Kristiawanto menegaskan Partai Hanura tetap menghormati keputusan KPI dan menghargai lembaga itu menjalan tugasnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement