REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Calon Presiden (capres) konvensi Partai Demokrat, Anies Baswedan, mengatakan persoalan di wilayah perbatasan Indonesia adalah soal kesejahteraan yaitu transportasi, kesehatan dan pendidikan.
"Soal perbatasan wilayah bukan hanya soal pagar, tetapi juga halaman yaitu terkait dengan kesejahteraan," kata Anies saat konvensi capres Partai Demokrat di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu.
''Selain itu, persoalan keamanan di perbatasan yang penting adalah sikap dari pimpinan negara untuk bersikap tegas dan akan memberikan efek kepada negara,'' katanya.
Persoalan kesejahteraan tersebut dapat meniadakan kematian ibu dan anak saat persalinan. Anies menceritakan bahwa kerap terjadi ibu usai menjalani persalinan dan pulang hanya membawa anaknya yang sudah meninggal atau sebaliknya.
"Hal ini salah satunya karena soal transportasi untuk menuju lokasi bantuan," katanya.
Terkait Blok Mahakam yang saat ini dikelola oleh Total E & P Indonesie milik perusahaan Prancis yang akan habis kontrak pada 2017, bila menjadi Presiden, Anies akan memanggil perusahaan tersebut untuk melakukan negosiasi ulang.
"Negosiasi yang dilakukan untuk kepentingan negara dan bukan melayani kepentingan asing. Selain itu, menunjukkan pula bahwa anak-anak bangsa dapat mengelola blok itu sendiri, karena kita punya kekuatan dan kemampuan," kata Anies.