REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan kerabat keraton Surakarta di Gedung Agung Yogyakarta, Ahad (23/2). Pertemuan itu untuk menyelesaikan konflik di internal keluarga keraton.
Beberapa petinggi keraton yang mengikuti pertemuan tertutup yang berlangsung selama kurang dari satu jam itu antara lain Panembahan Agung Tedjowulan, GPH Madukismo, KGPH Dipokusumo, serta KBPH Benowo.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo yang turut mendampingi SBY dalam pertemuan itu mengatakan presiden ingin mendengar langsung dari kerabat keraton tentang segala permasalahan yang terjadi di keraton Surakarta.
"Alhamdulillah beberapa gusti telah diterima langsung oleh presiden, untuk mendengarkan langsung terkait permasalahan yang terjadi di Keraton Kasunanan Surakarta," kata Roy seusai pertemuan.
Roy mengatakan tidak ada maksud tertentu terkait alasan pertemuan itu dilakukan di Gedung Agung Yogyakarta. Menurut Roy, Gedung Agung memiliki status yang sama dengan Istana Negara RI sehingga dapat digunakan presiden untuk melakukan berbagai pertemuan.
"Kenapa diselenggarakan di Yogyakarta? Karena ini (Gedung Agung) adalah gedung negara yang statusnya juga sama dengan Istana Presiden di DKI Jakarta," ujarnya.
Menurut Roy, dalam pertemuan itu, presiden juga menyatakan menerima permintaan Keraton Kasunanan Surakarta untuk turut menyelesaikan konflik internal keraton itu.
"Presiden mengatakan menyelesaikan setelah 9 April, menunggu situasi nyaman. Dan ditargetkan seluruh persoalan selesai sebelum jumenengan Sri Susuhunan Pakubuwono XIII pada Juni," kata Roy.